Mohon tunggu...
Lian Gaisi
Lian Gaisi Mohon Tunggu... -

Menulislah semengalir hati, karena apa yang berasal dari hati, niscaya akan sampai kepada hati yang membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Takbir di Atas Takdir

19 Maret 2019   12:33 Diperbarui: 19 Maret 2019   13:03 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ujung sepi ku menepi
Mencerna setiap kisah dalam sepi
Lara mendera laksana api membara
Menorehkan perih dan pedih tiada tara

Menyedihkan ...

Itu pasti
Sakit  hati
Jiwa terasa mati
Tak ada lagi simpati
Apalagi empati

Tapi tidak!

Ini belumlah berakhir
Walau tertatih langkah 'tuk menyibak tabir
Seulas senyum telah ku ukir
Ku ucap takbir seiring tekad menjemput takdir

Takbir di atas takdir
Terus membahana di relung sanubari
Meski jiwa telah sampai di titik nadir
Namun sependar cinta tak henti menyinari

Gorontalo, 11 Maret 2019
Lian Gaisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun