Banyak yang mengatakan, "Wong Jowo Ora Njawani" yang artinya orang Jawa tidak menunjukkan tabiat orang Jawa yang sesungguhnya. Tingkah laku, moral dan kepribadiannya sudah bukan orang Jawa yang sesungguhnya.
Banyak yang beranggapan, terutama kaum muda bahwa ajaran moral dan filosofi hidup orang Jawa itu sudah tidak relevan lagi dengan kehidupan sekarang yang serba canggih. Sehingga bukan hal yang mustahil kalau ajaran moral dan filosofi hidup orang Jawa yang diturunkan oleh nenek moyang kita itu bakalan lenyap dari bumi tercinta ini. Padahal, ajaran moral dan filosofi hidup orang Jawa tersebut memiliki makna yang sangat mendalam yang mengarah ke kebahagiaan.
Baca juga : Fakta Menarik Budaya Jawa! Berikut 5 Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Orang Jawa
Selain itu, jika dicocokkan dengan ajaran agama apa saja juga tidak ada penyimpangan. Artinya ajaran moral dan filosofi hidup orang Jawa itu banyak yang sesuai dengan tuntunan Yang Menguasai Dunia ini. Maka dari itulah tak ada salahnya jika kita menguri-uri ajaran moral dan filosofi hidup orang Jawa ini.
Baca juga : Kolaborasi dengan Teman Lama, Bikin Buku "Jejak Orang Jawa di NC"
Namun jika kita mau bersedekah (memberikan sesuatu pada orang lain) suatu saat nanti akan dibalas oleh-Nya dengan pemberian yang lebih banyak.
Wong Jowo Iku Gampang Di Tekak TekukOrang Jawa itu mudah di bengkan-bengkokkan. Maksudnya, orang Jawa itu fleksibel, mudah bergaul dan bisa berada di berbagai level masyarakat.
Makan tidak makan yang penting kumpul. Hal ini tidak tepat kalu Anda artikan secara leterlek. Tidak harus rumahnya itu kumpul dalam satu kampung melainkan yang lebih utama adalah sering mengadakan pertemuan untuk menjalin persaudaraan.
Alon Alon Waton Kelakon
Pelan-pelan saja asal terlaksana. Bukan berarti menjalani hidup itu tanpa usaha, hanya ngikuti aliran air. Namun tetap berusaha sekuat tenaga tapi tidak memaksa diri.Baca juga : Bibit Bebet Bobot bagi Orang Jawa Bukan Hanya Jabatan, Keturunan, dan Harta yang Kasat MataNerimo Ing Pandum
Dapat menerima pemberian. Menerima dengan ikhlas apa yang sudah dihasilkan dari jerih payahnya. Baik itu dirasa untung atau rugi sekalipun. Mereka bisa menerima apa adanya tanpa ada perasaan gelisah.
Urip Iku Urup
Hidup itu Nyala. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain, terutama yang ada di sekitar kita. Semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan semakin baik.
Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan / kesejahteraan dan memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.
Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
Segala sifat keras hati, picik, angkara-murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar.
Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho
Berjuang tanpa perlu membawa massa. Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan. Kaya tanpa didasari atas kebendaan.
Nampaknya ajaran moral dan filosofi hidup orang Jawa ini aneh, kaya kok tanpa harta benda itu gimana? Maksudnya adalah kaya hati. Kalau seseorang itu sudah merasa kaya dalam hatinya, pasti dia akan merasa tenteram dan sudah cukup dengan semua yang dia miliki, meskipun yang melihatnya serba kekurangan.
Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun KelanganJangan mudah sakit hati ketika musibah menimpa diri, Jangan sedih ketika kehilangan sesuatu. Ini menunjukkan sifat tidak egois. Apa yang kita miliki sebenarnya ada yang memiliki-Nya. Kita tepatnya hanya pemilik sementara yang harus merelakan semua yang kita miliki diambil oleh-Nya karena memang Dialah yang berhak memiliki.Ojo Gumunan, Ojo Getunan, Ojo Kagetan, Ojo AlemanÂ
Jangan mudah heran, Jangan mudah menyesal, Jangan mudah terkejut, Jangan mudah manja.
Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman