Mohon tunggu...
Lia Malihah
Lia Malihah Mohon Tunggu... Jurnalis - Writer

writer

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Halo Jasa Membantu Karier Jasa Saya

21 Februari 2020   16:14 Diperbarui: 21 Februari 2020   16:17 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aplikasi Halo Jasa membantu saya menambah penghasilan di waktu luang ditengah memperjuangkan skripsi. Ada yang sedang berjuang sepertiku juga? Dengan bermodalkan nekat dan mengunduh aplikasi Halo Jasa, saya memanfaatkan fitur Halo Massage dan kini saya menumbuhkan karir jasa pijat dan scrub saya.

Berawal dari berkeliling, saya memulai jasa pijat refleksi dan lulur sejak 4 tahun lalu. Tepatnya di Januari 2016 saya menawarkan keahlian ini dengan metode door to door. Waktu itu saya hanya mengandalkan kekuatan fisik yang masih muda untuk berjalan keliling ke gang demi gang perkotaan. Bermodalkan keyakinan dan semangat, tanpa punya keuangan yang memadai pekerjaan ini menghidupi saya meskipun tidak banyak hasilnya.

Saat itu saya masih berstatus mahasiswa tingkat akhir. Dikarenakan perkuliahan yang tidak padat, saya mulai berpikir untuk memanfatkannya sebagai kesempatan untuk menambah uang jajan. Keahlian pijat dan lulur itu sendiri saya dapatkan dari ajaran orang tua yang dulunya sempat punya usaha di kampung. Namun usaha mereka gulung tikar saat saya semester 5 karena bermunculan usaha serupa yang ternyata punya pamor lebih bagus.

Enam bulan berlalu sejak saya mulai pijat keliling, saya mengenal service e-commerce dari iklan di TV yang mewadahi para pekerja perorangan di bidang jasa seperti saya. Merasa tertarik saya pun mendaftar dan menjalani kemitraan dengan perusahaan tersebut. Saya begitu takjub karena tidak harus setiap hari berkeliling lagi mencari pelanggan. Saya bisa mendapatkannya melalui aplikasi. Saya pun mengusahakan untuk segera membeli HP android yang lebih canggih untuk proses orderan yang lebih nyaman. Anggap saja sebutannya E-commerce A.

Setelah enam bulan berlalu, saya mencoba mengkalkulasikan penghasilan dari orderan yang diterima. Ternyata pembagian penghasilan dengan pihak e-commerce kurang memuaskan. Sharing profitnya kurang fair menurut saya. Mengetahui itu, saya tetap berkeliling door to door agar mendapat pemasukan yang lebih banyak sembari mengandalkan orderan via aplikasi.

Kemudian di tahun 2017 saya bisa membeli sebuah motor bekas yang masih nyaman dikendarai dalam jarak jauh sekalipun. Saya berencana berhenti menjadi mitra e-commerce A karena mendapat selentingan dari teman tentang service e-commerce lain yang lebih bagus. Sebut saja yang ini e-commerce B. Sharing profitnya lebih tinggi dan kemungkinan jumlah ordernya sama banyaknya. Berharap memperbaiki nasib, saya mencoba rekomendasi dari teman tersebut. Dan benar saja pembagian penghasilannya cukup menggiurkan.

Selama satu tahun saya tekuni pekerjaan ini bersama e-commerce B. Sehari bisa dapat sampai lebih dari 10 orderan. Kalau sedang sepi paling-paling hanya 5-6 saja. Saya seringkali melewatkan waktu-waktu konsultasi tugas akhir dari saking asyiknya bekerja. Masa kelulusan pun menjadi molor, pertanyaan demi pertanyaan kapan wisuda silih berganti berdatangan dari keluarga dan sanak saudara.

Setelah tidak tahan dengan pertanyaan serupa yang berulang-ulang, akhirya di tahun berikutnya saya mulai fokus lagi menyelesaikan skripsi. Pekerjaan melulur dan pijat refleksi saya tanggalkan untuk sementara waktu. Saya bilang sementara, karena muncul keinginan untuk punya gerai yang bagus dan mengembangkan usaha jasa ini menjadi terkenal. Selain karena senang, saya juga ingin melanjutkan usaha orang tua yang pernah mati suri.

Lima bulan lamanya saya berkonsentrasi penuh menyusun penelitian, masa kelulusan itu pun tiba meski tidak bisa dipungkiri harus melalui drama yang luar biasa. Cobaan dan godaan menghantui seperti laptop rusak, permintaan lulur dari pelanggan lama secara pribadi, hingga pada kebuntuan referensi penelitian yang cukup rumit. Pertengahan 2018 saya dikukuhkan sebagai sarjana strata satu jurusan manajemen.

Pasca kelulusan keinginan untuk membuka usaha jasa sebagaimana sebelumnya telah saya lakukan semakin membuncah. Saya mulai mengutak-atik kembali aplikasi e-commerce B yang sempat terabaikan berbulan-bulan. Sebagaimana ketika bermitra dengan e-commer A, saya pun mengkalkulasikan penghasilan dan memperhitungkan kelebihan dan kekurangan e-commerce B. setelah melalui beberapa pertimbangan, saya putuskan untuk tidak lagi menggunakannya. Apakah alasannya? Karena orderan yang saya dapat seringkali adalah customer yang lokasinya sangat jauh dari tempat saya tinggal.

Hal tersebut tentu sangat berpengaruh bagi saya. Pekerjaan menjadi tidak efisien sebagaimana yang diharapkan saat awal bergabung. Saya memilih untuk mencari menyewa tempat untuk keberlanjutan usaha ini. Beruntung sekali ada pihak keluarga yang bersedia meminjamkan dana sebagai modal awal. Setelah menemukan tempat yang cocok, saya memulai usaha dengan 1 karyawan. Pelanggan-pelanggan lama yang biasanya menghubungi via telfon, saya kabari untuk bisa datang langsung ke salon spa saya. Namun saya tetap melayani jasa datang ke rumah untuk mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun