Oleh : Lia Julianti
Mahasiswa S1 Akuntansi - Universitas Pamulang
Globalisasi telah menjadi istilah yang sering kali kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Ini adalah fenomena yang telah mengubah cara kita hidup, berinteraksi, dan memandang dunia. Namun, di balik semua kemajuan dan konektivitas yang dibawa oleh globalisasi, ada sebuah aspek yang sering kali terlupakan: dampaknya terhadap budaya lokal.
Budaya lokal merupakan warisan tak ternilai bagi suatu bangsa. Ia mencerminkan identitas, nilai-nilai, dan kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, dalam era globalisasi yang semakin berkembang, kemunduran budaya lokal telah menjadi isu yang semakin mendesak untuk ditangani. Di sinilah peran penting generasi muda Indonesia muncul, sebagai agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk memperjuangkan pelestarian budaya lokal.
Disisi lain, generasi muda dihadapkan pada sejumlah tantangan yang kompleks dalam upaya mempertahankan budaya lokal di tengah arus globalisasi yang tak terelakkan ini. Adapun tantangan yang dihadapi itu adalah :
1. pengaruh budaya global yang merajalela melalui media sosial, hiburan, dan gaya hidup modern telah menggeser minat generasi muda dari budaya lokal mereka sendiri. Budaya populer dari luar negeri sering kali menjadi lebih menarik daripada warisan budayanya sendiri.
2. kurangnya pemahaman dan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal juga menjadi kendala. Banyak generasi muda tumbuh tanpa memahami nilai-nilai tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang mereka, sehingga cenderung menganggap remeh atau bahkan melupakan warisan budaya tersebut.
Meskipun begitu, generasi muda memiliki peran penting dalam melawan kemunduran budaya lokal yang disebabkan oleh globalisasi. Diantaranya adalah :
- Pertama, mereka dapat menjadi agen perubahan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan media sosial untuk mempromosikan dan memperkenalkan budaya lokal kepada khalayak yang lebih luas. Dengan menggunakan platform digital dengan bijak, mereka dapat membangun kesadaran akan kekayaan budaya Indonesia di mata dunia.
- Kedua, generasi muda dapat memperkuat identitas budaya mereka sendiri dengan mengembangkan minat dan keterlibatan dalam kegiatan budaya tradisional, seperti seni pertunjukan, tarian, musik, dan kerajinan tangan.
- Ketiga, generasi muda memiliki kekuatan untuk memperjuangkan pendidikan budaya yang inklusif di sekolah-sekolah dan universitas. Dengan memperkenalkan kurikulum yang mencakup aspek-aspek budaya lokal, mereka dapat membantu membangun pemahaman yang lebih dalam tentang kekayaan budaya Indonesia di kalangan teman sebaya mereka.
Dalam melawan kemunduran budaya lokal Indonesia akibat globalisasi, peran generasi muda sangatlah penting. Dengan kesadaran, keterlibatan, dan tindakan nyata, mereka dapat menjadi kekuatan yang mengubah arah, menjaga keberagaman budaya Indonesia, dan melestarikannya untuk generasi-generasi mendatang. Budaya lokal bukanlah sesuatu yang ketinggalan zaman, tetapi warisan berharga yang harus dijaga dan diperjuangkan oleh kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H