Samar-Samar
Tak terlihat,
tak terdengar,
hanya samar.
Masih terbalut rapi oleh lara.
Tawanya pun masih tetap sama.
Apa yang terjadi pada dirinya?
Semalam, bercerita tentang rasa.
Tentang bagaimana ia menerimanya.
Tentang bagaimana ia menyembunyikannya.
Tak kumengerti maksud semua itu.
Hanya kudengarkan, meski mengganjal dalam kalbu.
Seperti tulang yang patah,
tumbuh dengan tidak sempurna namun tetap meneruskan seperti jalannya.
Tanpa kata menyerah, meski terkadang merasa lelah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!