Mohon tunggu...
LIA ANGGRAENI
LIA ANGGRAENI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STEI BINA MUDA Bandung Ekonomi syariah

Senang dan Tenang

Selanjutnya

Tutup

Love

Sisi Lain Seorang Istri

4 April 2021   17:13 Diperbarui: 4 April 2021   17:29 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Seorang istri untuk suami bagaikan rumah untuk penghuninya. Bagaimana tidak? Seorang istri adalah rumah bagi seorang suami dikala panas atau pun badai hujan sedang menerpa, sang suami butuh pelindung dan tempat ternyaman dikala lelah dan butuh semangat serta doa untuk dirinya. Jadikan seorang istri sebagai kawan dikala suami butuh teman curhat. 

Ungkapkan saja semua nya, mau itu senang ataupun sedih berceritalah. Mulai terbukalah pada istri. Jangan sampai kamu tidak terbuka padanya, seolah seolah kamu menutupi semua masalah mu dan berangan tidak ingin membebani sang istri. Itu salah.  Dan suami hanya berani menunjukkan kebahagiaan kepada sang istri. 

Lantas untuk apa menikah? Bukan hanya tugas istri menerima nafkah dari suami saja, memasak, menjaga anak dan melayani suami. Tapi, tugas istri pun menjadi mentor untuk suami, menjadi teman, mau itu teman hobi atau teman curhat. Bertukar pikiran, bekerja sama dalam hal apa pun mau itu mengurus anak atau mengerjakan tugas rumah. Jika curhat siapa tau ada jalan keluarnya. 

Jangan sampai suami lebih terbuka pada teman nya yang lain, minta pendapat orang lain, dibandingkan istrinya sendiri. Kebibingungan mencari jalan keluarnya. Yang padahal dirinya sendiri yang punya masalah. Coba libatkan sang istri untuk meminta jalan keluarnya, karena kau sudah menikahi nyakan ? Jadikan istrimu sebagai kawan, sahabat, dan guru bagimu. Belajarlah terbuka pada nya, mau senang atau susah tugas suami istri adalah "saling" dimana satu sama lain bahu membahu "menerima" , "memberi" , "menyangi" , (tak bisa ku sebut satu satu memang).

Jangan takut istri ikut sakit hati dan ikut berfikir, karena jika tidak begitu bagaimana dia akan mengerti dimana nanti kamu tidak punya apa apa lagi. Bingung akhirnya. Bukannya menyelesaikan beban, malah menambah beban lagi. Jika nanti kamu (suami) menunjukkan wajah muram dihadapan istri, dan istri menanyakan terus menerus kenapa dan kamu (suami) akan merasa jengkel dan kesal. Dan sang istri yang terkena marah atau sakit hati. Jangan salahkan dia (istri) karena kamu pun tidak pernah terbuka pada nya, dan kamu sendiri akan menyesal jika sudah marah pada sang istri.

Jika tidak mau begitu, maka terus tunjukanlah wajah bahagia pada istri. Jangan tunjukkan wajah muram itu (jika memang kamu ingin menunjukkan kebahagiaan terus pada sang istri).

Seorang istri akan merasa senang jika suami nya lebih percaya pendapat nya. Merasa dirinya dianggap itu adalah sebuah kebahagiaan, suami yang menggantungkan pilihan dikala kebingungan dan menyempatkan menanyakan itu kepada sang istri itu membuat istri merasa senang.

Jadi..  Jangan pernah memberatkan masalah. Bukankah menikah itu menyenangkan? Kenapa harus ada perbedaan lagi jika sudah bersama? Menikah itu menyatukan, mendekatkan dan menjalani kehidupan bersama sama. Menikah itu ibadah, apa pun yang dilakukan selama itu bersama akan menjadi berkah. Itinya jika sudah saling menerima semuanya insyaallah akan selamat dunia akhirat .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun