Mohon tunggu...
Lia Falichatul Wachidah
Lia Falichatul Wachidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di Fakultas Kedokteran

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kehidupan Sebelum dan Sesudah Menjadi Mahasiswa Kedokteran

10 Juni 2023   13:53 Diperbarui: 10 Juni 2023   13:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Mengenai tulisan ini, kiranya saya akan menceritakan pengalaman pribadi diri sendiri ketika sebelum menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran dan sesudah menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran. Sebelumnya perkenalkan nama saya Lia Falichatul Wachidah, saya biasa dipanggil oleh teman-teman saya dengan sebutan Lia. Saya merupakan mahasiswa aktif dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Solo, tepatnya yakni Universitas Sebelas Maret (UNS). Saya sendiri berasal tidak jauh dari Solo tempat saya mengampu pendidikan kedokteran yakni Kabupaten Sragen.

Sebelum menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran, saya merupakan anak yang bisa dibilang tidak terlalu rajin ataupun disiplin, saya juga bukan seseorang yang terlalu giat dalam hal belajar. Memang saya sendiri menyadari pada saat masih di bangku SMA hobi saya ialah tidur, namun tidur yang dimaksud di sini bukan tidur pada saat jam pelajaran berlangsung. Tidur bagi saya merupakan sebuah hobi, sebab tidur menurut saya bisa menjadi penenang ketika kita sedang dilanda banyak masalah. Sewaktu pulang sekolah SMA, tak pernah terlewatkan waktu untuk tidur, walaupun sebentar. Karena saya sendiri merasa lelah ketika sudah seharian belajar di sekolah. Tak hanya sehabis pulang sekolah, sewaktu libur sekolah juga sering saya gunakan untuk tidur. Pada waktu SMA memang kegiatan saya banyak diisi dengan tidur.

Namun demikian, kegiatan tersebut seperti berubah serratus delapan puluh derajat ketika saya sendiri sudah menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran. Tidak munafik, saya sendiri merasakan kaget ketika awal-awal saya menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran. Sebab menjadi mahasiswa di Fakultas Kedoteran merubah segala kegiatan sehari-hari saya yang terdahulu senang dengan tidur menjadi seseorang yang bisa dibilang kurang tidur bahkan jam tidur menjadi berantakan. Pada saat menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran, saya pun berpikir ini bukan lagi tentang malas-malasan, tetapi ini mengenai keseriusan dalam meraih masa depan. Saya paham betul bahwa seorang dokter harus dituntut untuk menjadi pintar tak boleh asal-asalan, karena nantinya seseorang dokter dihadapkan dengan banyak nyawa di tangannya. Menjadi dokter sendiri nantinya akan dihadapkan dengan banyak pasien, dan banyak dari pasien tersebut mengharapkan kesembuhan dari Tuhan melalui seorang dokter. Di sini seorang dokter harus memiliki keilmuan yang jelas dan mumpuni, sebab hal itu penting untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan saat menghadapi pasien, sebab dokter sendiri sedang menanggung nyawa seseorang, jika seorang dokter asal-asalan maka niscaya nyawa pasien bisa melayang.

Kesibukkan mahasiswa Fakultas Kedokteran sering diisi dengan yang namanya pre-test ataupun post-test. Saya menyadari betul bahwa pre-test sendiri bertujuan untuk mengukur kemampuan awal pada mahasiswa, sedangkan post-test merupakan tes yang dilaksanakan setelah mengikuti sebuah pembelajaran. Bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran hal itu menjadi penting, sebab dokter sendiri akan dihadapkan banyak persoalan ketika menjadi dokter, dan untuk menghadapi itu semua haruslah dibekali dengan ilmu yang mumpuni.

Tak hanya pre-test dan post-test penumpukan tugas juga seringkali membuat diri saya keteteran hingga tak jarang saya sendiri sering jarang makan akibat memikirkan dan mengerjakan tugas-tugas yang ada. Baik tugas individu maupun kelompok, hal tersebut membuat saya kaget dengan keadaan sebelumnya yang saya sendiri hobi tidur. Banyaknya tugas dan tuntutan harus paham dengan materi pembelajaran, tak jarang saya sering begadang sampai larut malam, bahkan tak jarang juga sering tidak tidur sampai larut pagi. Belum lagi jika terdapat mata kuliah di jadwal pagi, yang malamnya sendiri saya begadang. Itu semua benar-benar berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Lebih lanjut lagi, ujian-ujian harian juga terkadang dilaksanakan pada waktu pagi, dan saya sendiri berangkat jam 6 pagi. Berangkat pada waktu matahari terbit di kala waktu malam begadang membuat saya sering lelah hingga jarang makan, ditambah dengan berangkat pagi pulang hingga sore.

Namun demikian tak membuat semangat saya kendor untuk menggapai masa depan saya, hal-hal seperti itu justru membuat motivasi saya terus bertambah. Sebab saya sangat percaya bahwa tak ada kesuksesan yang besar tanpa pengorbanan yang besar pula. Di awali dengan niat yang baik untuk menuntut ilmu, saya percaya saya bisa melewati ini semua. Terlebih harapan-harapan dari orang tua yang membuat saya harus bisa survive dalam kehidupan yang seperti ini, karena saya tak ingin harapan-harapan dari orang tua tak dapat terealisasikan hanya karena buah kemalasan saya pribadi. Saya sendiri paham betul bahwa orang tua dirumah sangat mengharapkan kesuksesan anak-anaknya, dan saya sendiri tak ingin mematahkan harapan orang tua saya. Walaupun hal tersebut berat, namun saya percaya dengan doa yang diiringi usaha akan membantu saya untuk melewati masa-masa sulit menuntut ilmu hingga pada akhirnya saya bisa melewati hal ini semua dengan tenang hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun