Mohon tunggu...
Lia Dwi Lestari
Lia Dwi Lestari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Sosiologi Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Sosiologi Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Prihatin dengan Kondisi Ayam Kampung, Tim PKM-K UNS Patrasi Menguji Produk Pakan Ayam Antiparasit terhadap Cacing Ascaridia Galli

5 Juli 2024   00:58 Diperbarui: 5 Juli 2024   00:59 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim PKM-K UNS PATRASI melakukan uji pakan terhadap cacing Ascaridia galli di Laboratorium Hama Penyakit dan Tanaman, Fakultas Pertanian UNS/dokpri


Surakarta - Tren populasi ayam kampung yang terserang helminthiasis kian meningkat menimbulkan menurunnya jumlah produktivitas ayam kampung. Helminthiasis disebabkan oleh cacing Ascaridia galli yang khas dalam tubuh unggas akibat kurang terkontrolnya asupan makanan ayam mengingat habit masyarakat dalam membudidayakan ayam kampung masih tradisional, yakni diumbar. Ketika ayam dibiarkan mencari makan sendiri, maka potensi ayam terinfeksi cacing sangatlah tinggi. Sejatinya cacing bekerja dengan menggerogoti tubuh ayam kampung, nutrisi yang dimakan ayam pun pada akhirnya tidak terserap dengan baik. Kondisi demikian menyebabkan turunnya produktivitas daging, telur, serta perkembangbiakan ayam kampung.

Berangkat dari keprihatinan kondisi ayam kampung tersebut, tim PKM-K UNS PATRASI  melakukan uji pakan ternak ayam hasil buatan tim terhadap cacing Ascaridia galli di Laboratorium Hama Penyakit dan Tanaman, Fakultas Pertanian, UNS. Formula pembuatan produk PATRASI (Pakan ternak ayam Antiparasit) sesuai dengan kebutuhan nutrisi ayam serta dilengkapi dengan zat anthelmintik guna mengurangi parasit.  Cacing Ascaridia galli merupakan cacing berjenis nematoda, berbentuk kecil, berukuran panjang, serta berwarna putih.

Hasil pengujian pakan terhadap cacing Ascaridia galli, Kamis (4/7/2024).(DOK. Nurrohman, Tim PKM-K UNS PATRASI)
Hasil pengujian pakan terhadap cacing Ascaridia galli, Kamis (4/7/2024).(DOK. Nurrohman, Tim PKM-K UNS PATRASI)
Pengujian dilakukan dengan melarutkan cairan usus terhadap pakan produk PATRASI, produk pakan yang beredar di pasar, dan piperazine citrate pada cawan petri.  Kemudian cacing dimasukkan dengan komposisi yang sama ke dalam masing-masing cawan petri. Pengujian menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan produk pakan lain, produk PATRASI terbukti lebih cepat dalam membunuh cacing Ascaridia galli, yakni tepatnya pada menit ke-120. Dengan demikian produk PATRASI berhasil melemahkan cacing Ascaridia galli yang khas pada tubuh ayam.

PATRASI merupakan produk inovasi pakan ayam ternak yang tidak hanya mengandung nutrisi pakan, tetapi juga zat antiparasit, yakni tanin, saponin, serta flavonoid yang diperoleh dari kulit pisang kepok mentah. Melalui proses pencampuran jeroan ikan bandeng, kulit pisang kepok, jagung, molase, garam, dan bekatul, produk PATRASI didesain berbentuk crumble. Crumble dipilih sebagai bentuk pakan ayam yang bertujuan memudahkan ayam dalam mengkonsumsinya. "Segala jenis usia ayam, baik itu sudah dewasa atau masih kecil semua dapat mengkonsumsi. Berbeda lagi jika pakan yang diberikan berbentuk pelet, karena ayam yang masih kecil susah menelannya,"ucap Shafa, Ketua Tim PKM-K PATRASI.

Tim PKM-K PATRASI UNS optimis dengan adanya produk pakan ayam antiparasit yang telah terbukti berhasil melemahkan cacing Ascaridia galli dapat menjadi acuan bagi para peternak untuk mulai sadar dengan bahaya infeksi cacing pada tubuh ayam. Munculnya produk PATRASI diharapkan dapat mengurangi infeksi cacing sehingga produktivitas ayam kampung meningkat kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun