Niatkan Kebaikan Melalui Donor Darah Selama Pandemi Covid-19

Banyaknya Rumah Sakit yang sedang berjuang  keras melawan pandemi Covid-19 saat ini, tentu tidak bisa dibantah juga adanya persoalan lain yang tidak kalah penting. 

Iya, penting bagi  rasa kemanusiaan kita karena banyak orang  diluar sana  yang membutuhkan perawatan kondisi lain, yaitu memerlukan tranfusi darah. 

Ada pasien, ibu hamil dengan komplikasi dalam kehamilannya, anak-anak dengan anemia, orang yang mengalami kecelakaan serius, hingga peningkatan kasus DBD. Kasus-kasus sepert ini memerlukan donor darah untuk menyelamatkan nyawa mereka. 

Hal ini tentu menjadi polemik yang berhubungan dengan kemanusiaan dan nyawa seseorang di berbagai fasilitas kesehatan dalam keadaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti sekarang ini.

Berdasarkan data dari Palang Merah Indonesia (PMI) di DKI Jakarta mengenai persediaan darah semakin menipis bahkan menurun hingga 60% dari biasanya selama pandemi Covid-19 ini merebak di Indonesia. 

Kebutuhan kantong darah per hari di seluruh Rumah Sakit Jakarta mencapai 700 kantong. Namun jumlah tersebut sulit untuk tercapai di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau physical distancing. 

Saat ini jumlah mobil unit donor darah yang melakukan mobilisasi di masyarakat berkurang.  Biasanya dengan sistem jemput bola itu pakai mobil unit. Bisa lebih banyak dapat. 

Bisa memenuhi kebutuhan 700-800 kantong. Biasanya, sebanyak 14 unit mobil berkeliling ke penjuru Jakarta tetapi sekarang cuma sesuai permintaan saja. 

Selain itu, permasalahan juga dilihat dari jumlah relawan donor darah yang datang ke Kantor PMI DKI Jakarta berkurang selama pandemi Corona karena merasa takut keluar rumah bila tidak mendesak. 

Donoir darah adalah orang yang menyumbangkan darahnya dengan maksud dan tujuan transfusi darah. Donor darah dapat menyelamatkan hidup orang lain. Lalu, yang menjadi pertanyaan "Apakah aman donor darah saat pandemi virus Corona seperti saat ini?".