Mohon tunggu...
Riska Aulia
Riska Aulia Mohon Tunggu... Ilmuwan - PIAUD UIN Malang

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

APE Itu Apa Sih?

13 September 2021   01:04 Diperbarui: 13 September 2021   01:10 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apasih APE itu?

APE kerap sekali kita dengar di kalangan anak usia dini. Dimana kepanjangan dari APE sendiri yakni Alat Permainan Edukatif. Makna permainan disini tentunya sangatlah familiar dikalangan semua orang yakni sesuatu hal yang bersifat menyenangkan khususnya bagi anak-anak, sedangkan kata edukatif sendiri mempunyai makna akan pendidikan atau suatu hal yang memiliki sifat mendidik, yang jika disatukan dari kalimat tersebut mempunyai arti suatu permainan yang didalamnya memiliki bobot (ilmu) atau suatu hal yang pada intinya bersifat mengedukasi. 

Tidak hanya itu dalam sebuah proses pembelajaran dengan APE disini harus mencakup ke enam aspek perkembangan, hal ini juga telah disebutkan dalam fungsi APE. Ke enam aspek tersebut diantara lain yang pertama; Nilai Agama dan Moral, Fisik Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial Emosional dan juga Seni.

Permainan bisa dibilang edukatif atau mendidik yakni jika permainan tersebut membawa anak tentunya ke arah yang positif dimana ada maksut atau tujuan dari permainan itu sendiri. Banyak sekaali permainan-permainan yang kerap sekali anak-anak mainkan akan tetapi tidak semua permainan tersebut memiliki nilai edukatif atau mendidik. 

Dikarenakan bermain adalah dunia bagi anak  sebisa mungkin kita sebagai pengajar atau calon orangtua dari anak-anak kita kelak harus menyediakan adanya sebuah suasana bermain dan permainan yang bisa dibilang sangat asyik untuk si anak. Apalagi dengan adanya APE kita harus sebisa mungkin harus menyeiraskan antara bagaimana proses bermain yang seru dan asyik tersebut harus berbobot suatu hal yang bersifat mendidik dan juga jangan lupa untuk selalu memperhatikan ke enam aspek perkembangan tersebut.

Tadi telah disebutkan bahwasanya dalam bermain juga harus mengandung bobot dalam kependidikan atau yang bias akita sebut dengan edukatif atau pengetahuan dengan memenuhi ke enam aspek tersebut. Ke-enam aspek tersebut sangatlah dibutuhkan untuk mengstimulus si anak entah itu saat memulai pembelajaran ataupun pada kegiatan sehari-hari. 

Bisa kita ambil contoh saat kita bisa mengajak anak atau buah hati kita ke taman misalnya, disana selain kita bisa memberi efek senang karena telah keluar rumah dikarenakan suntuk dirumah misalnya, kitab isa belajar sambal bermain saat di taman tersebut. Bisa kita sambal membawa entah itu seperti kartu nama-nama tumbuhan yang nantinya bisa dijadikan permainan buat si anak untuk di tempel di tumbuhan terkait tersebut, dan masih banyak lagi. 

Dari contoh diatas harus bisa menganddung ke enam aspek perkembangan tersebut, seperti saat anak melakukan kegiatan menempel kartu hal tersebut memiliki nilai fisik motoric bagi si anak karena telah melakukan kegiatann yang menyangkut tentang gerakan-gerakan fisik yang ia lakukan. Disana anak juga akan mengekspolari apa yang mereka lihat, dengar, cium, raba, dan tentunya hal tersebut adalah hal baru untuk dia.

Oleh karena itu penggunaan APE sendiri tentunya harus sesuai dengan usia anak tersebut. Mengapa demikian? Dikarenakan setiap tumbuh dan juga perkembangan setiap anak berbeda tiap usianya, dan begitupun pula terkait kebutuhannya. Tentunya di sekolah-sekolah TK ataupun lembaga lainnya tentunya juga menyediakan mengenai adanya APE. Karena APE sendiri sangatlah penting untuk pengembangan anak usia dini.

Selain itu di TK atau RA tersebut  seharusnya para pengajar atau gurunya harus menyiapkan segala sesuatu hal yang akan digunakan dalam bermain. Persiapan yang harus disiapkan yakni siap akan fisik dan juga mental, mengapa disini disebutkan fisik dan juga mental? Seorang guru atau pengajar wajib mempersiapkan fisiknya untuk menyiapkan apa yang akan mereka lakukan di lapangan nantinya, sedangkan mental di siapkan untuk bagaimana nantinya guru atau murid siap dalam penerima dan memberi perlakuan yang baik.

Guru ataupun pengajar pun harus se kreatif mungkin dalam membuat suatu rancangan akan alat permainan edukatif apalagi yang notabenya permainan tersebut nantinya di berikan kepada anak anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun