Selain mengabdi kepada Mayarakat, Kegiatan KKN juga diwajibkan mengabdi kepada lingkungan. Bentuk pengabdian lingkungan dalam kegiatan KKN Reguler yang diselenggarakan UIN Walisongo yang dilaksanakan oleh kelompok 60 adalah dengan penanaman tumbuhan mangrove. Penanaman tumbuhan ini didasari pada kondisi perkampungan pesisir pantai kota semarang yang dilanda banjir saat musim penghujan tiba. Aksi penanaman mangrove ini dilakukan mahasiswa KKN diwilayah Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Hutan Mangrove dinilai memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup. Diantaranya adalah Mangrove mampu mengkikis atau menahan arus air laut yang menerjang dan mengkikis pantai. Dengan adanya mangrove kondisi arus air akan lebih tenang setelah melewati kerumunan hutan mangrove. Sepertihalnya tumbuhan hijau lainnya, mangrove memiliki fungsi untuk menciptakan Oksigen sebagai sumber kehidupan manusia dan mampu menyerap Carbon Dioksia yang dibawa oleh kotoran dari laut. Selain itu mangrove juga berperan penting bagi biota laut. Pasalnya tumbuhan ini adalah tempat nyaman untuk beragam biota laut. Termasuk juga kepiting bakau.
Kelompok KKN 60 melaksanakan aksi menanam mangrove adalah sebagai bentuk pengabdian kepada masyaraat dan lingkungan sekitar. Mengingat begitu pentingnya hutan mangrove bagi keberlangsungan hidup. Bahkan mangrove tidak hanya berperan dalam melindungi ekosistem makhluk hidup. Setiap bagian mangrove memiliki sumber manfaat yang sangat besar misalnya adalah sebagai bahan pewarna kain, bahan bakar, bahan untuk membuat perahu dan sebagainya. Sehingga tujuan dari adanya aksi ini adalah untuk memberikan sebuah edukasi kepada masyarakat bahwa upaya pelestarian lingkungan hidup terjaga dengan baik. Sehingga sebuah roda ekosistem berlangsung dengan baik pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H