Mohon tunggu...
Lia Anggraeni
Lia Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Universitas Brawijaya Rancang Alat untuk Mereduksi Polutan Limbah Cair Porang

5 Oktober 2023   12:30 Diperbarui: 5 Oktober 2023   12:36 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Flok dari Proses Elektrokoagulasi - Dok. pribadi


Empat mahasiswa Universitas Brawijaya yaitu Lia Anggraeni (FTP-2020), Azra Syaura Azzafira (FTP-2021), Ikhlas Muhammad Sabilly (FT-2021), dan Ahmad Shobri Ardiana (FT-2021) di bawah bimbingan Bapak Joko Prasetyo, S.TP, M.Si berkolaborasi merancang alat dengan nama Amorpho Coagulation Tech.

Inovasi berupa alat yang digunakan untuk mereduksi kalsium oksalat dari limbah industri pengolahan porang oleh kolaborasi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Teknik ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta di bawah naungan Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Pendidikan Tinggi Tahun 2023. 

Inovasi tersebut berasal dari maraknya industri pengolahan porang pada tahun 2019-2020 yang mengalami lonjakan permintaan pasar di Indonesia. Limbah pengolahan porang mengandung kalsium oksalat yang berbahaya jika dibiarkan dibuang ke lingkungan bebas. Akumulasi limbah pengolahan porang dapat meningkatkan jumlah sedimentasi kalsium oksalat dan berdampak pada pencemaran tanah. Alat ini dirancang untuk mengantisipasi dampak sedimentasi dari kalsium oksalat tersebut. 

Shobri salah satu anggota tim menjelaskan projek yang ia kerjakan bersama rekan-rekannya tersebut yang diberi nama Amorpho Coagulation Tech tersebut yang merupakan alat reduksi kalsium oksalat dengan metode ekstraksi-elektrokoagulasi. Data hasil pengujian alat menunjukkan, Amorpho Coagulation Tech dirancang dengan empat tahap pemurnian, yaitu chamber filtrasi, chamber elektrokoagulasi-ekstraksi, chamber ozonisasi, dan sensor terintegrasi Internet of Things secara realtime yang terbukti mampu mereduksi kalsium oksalat hingga 82,75 persen.

Alat Pereduksi Polutan Limbah Cair Porang - Dok. pribadi
Alat Pereduksi Polutan Limbah Cair Porang - Dok. pribadi

Hasil Flok dari Proses Elektrokoagulasi - Dok. pribadi
Hasil Flok dari Proses Elektrokoagulasi - Dok. pribadi

Dalam proses elektrokoagulasi prinsip yang digunakan berdasarkan proses sel elektrolisis. Sel elektrolisis ini dapat mengubah energi listrik (direct current) yang akan menghasilkan reaksi elektrode. Pada sel elektrolisis terdapat sepasang elektroda yaitu anoda dan katoda.   Proses elektrolisis ini dilakukan untuk mereduksi kalsium oksalat pada air. Kemudian, air masuk ke chamber selanjutnya untuk melalui proses ozonisasi. 

Proses ozonisasi ini bertujuan untuk strerilisasi air. Sebelum air keluar dari chamber, dilakukan monitoring kualitas air dengan menggunakan sensor pH, TDS, dan TSS agar mengetahui bahwa air tersebut sudah memenuhi standar agar dapat dibuang. "Dilihat dari hasil pengujiannya, diharapkan Amorpho Coagulation Tech dapat membantu tercapainya SDG's No.12 serta dapat membantu pemerintah dalam memelihara lingkungan untuk jangka panjang." ucap Lia selaku koordinator tim.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun