Panggung berdiri kokoh nan megah
Kerlip sorot lampu gemerlap memesona
Tidak semua tersorot, ada bagian gelap namun sesekali
Ribuan topeng melintas berganti rupa
Kadang berperan Rama dan Shinta Terkadang lagi berperan layaknya Punakawan!
Gareng, Petruk, dan kali ini Sang Semar.
Muncul dalam satu episode
Namun bergilir, bukan seperti piala
Semar ...
Sang punakawan bertubuh sintal
Ah! Rasanya aku tak sesintal itu
Jambul mengancung ke atas pertanda lelaki berjiwa muda, yaaa itu aku! Ups!
Perutnya membuncit!
Hhhmm .. Sepertinya bukan pilihan yg baik namun .. Ia hadir layak nya bak sampah
Siap mendengar keluh kesah
Lensa kamera berkata lain
Bidikannya menyiratkan kemapanan,
Kedua bilah tangan selalu tersembunyi ke belakang.
Tafsir siap menjadi pendengar yang baik
Menjaga rahasia sang pembuang sampah
Garis mata berhias celak
Sisi lembut sang hawa menghias sudut pandang
Buruk rupa! Oh tidak ...
Ternyata sungguh sempurna!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H