Kilas warna biru kompasiana menarik mata,
Jemari tergugah tuk menyapa deretan huruf-huruf pengernyit dahi
Aaah bahasamu itu terlalu rumit tuk udara sedingin pagi ini
Di balik rentetan huruf-huruf itu,
Terbersit sosok rumit penuh makna
Serumit deretan tuts-tuts Qwerty yang tak merunut.
Ceklist hijaupun belum tertanda,
Namun Teks line pengernyit dahi dan pengawang benak
Mampu menarik hasrat sang peretas ilmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!