Mentari pagi berkilau keemasan menyelusup memaksa masuk kamarku melalui sela-sela genteng kaca, menembus dinding putih, memantulkannya ke cermin kaca lemari membuat mataku silau karenanya. Udara dingin terasa menusuk tulang, suara “tongeret” bernada seirama pertanda awal masuknya musim kemarau. Kucoba membuka mataku yang masih terasa lengket, tiba-tiba terdengar suara di balik pintu luar …
“Setengah tujuh Nak!”
“Kamu sekolah jam berapa?” teriak ibuku dari luar kamar.
Ku beranjak bangun dari tempat tidur dengan menangkup bantal kapuk bersarung bunga bakung berwarna ungu, seraya melirik jam di dinding jarum pendek mengarah ke angka setengah 7 namun jarum panjangnya mengarah ke angka 3.
“ah ibu bohong! masih jam enem ko dibilang setengah 7 .. “ gumamku sedikit kesal.
Ku seret perlahan membuka daun pintu itu, langkah kaki terasa gontay menuju ruang makan. Masih merasakan remuk redam pegal dan linu di sekujur tubuh setelah seminggu lamanya mengikuti basis Paskibra di lapangan kantor walikota Bandung sampai menjelang malam hari. Tubuhku terbilang tinggi dengan tinggi 170 Cm, hingga kuterpilih mewakili sekolah untuk mengikuti Pasukan Pengibar Bendera Tingkat Kota, jelang upacara kemerdekaan RI pertengahan Juli tahun 96 silam.
“hari ini libur mah … “ ku mulai membuka obrolan pagi itu seraya menarik kursi makan.
“ke air dulu sana … tuh ada surat dari Arman 3 hari yang lalu mama simpan di atas meja belajarmu” tambah ibu.
Mendengar itu, sontak syaraf-syaraf telingaku yang terkoneksi otak, mendadak denyut jantung memompa kencang membuat aliran darahku mendadak lancar memecah kebekuan sekujur tubuh tak seperti sebelumnya, hingga hormon endhorphinku terlepas sejurus kemudian membuat hatiku terasa senang.
Bergegas kembali menuju kamar, segera ku arahkan mata ke sudut ruang tepat dimana meja belajarku diam membisu, dan benar tergeletak sepucuk surat berwarna putih berbingkai belang-belang merah biru. Agak tebal terasa saat ku raih amplop itu dan tak sabar segera ku buka,
“ssttt … “ kurobek sudut amplop itu dengan segera penuh kehati-hatian.