Kilas warna biru kompasiana menarik mata,
Jemari tergugah tuk menyapa deretan huruf-huruf pengernyit dahi
Aaah bahasamu itu terlalu rumit tuk udara sedingin pagi ini
Di balik rentetan huruf-huruf itu,
Terbersit sosok rumit penuh makna
Serumit deretan tuts-tuts Qwerty yang tak merunut.
Ceklist hijaupun belum tertanda,
Namun Teks line pengernyit dahi dan pengawang benak
Mampu menarik hasrat sang peretas ilmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!