Mohon tunggu...
lia hidayatur rizqo
lia hidayatur rizqo Mohon Tunggu... Penulis - pelajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya lia hidayatur rizqo, tinggal di provinsi jawabarat, kab. cirebon, kec. gebang, sekolah di SMKN1MUNDU CIREBON

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengatasi Website dengan Peringatan 'Not Secure', Panduan Lengkap

11 September 2024   15:38 Diperbarui: 11 September 2024   15:45 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi website dengan peringatan not secure dari https://www.ecabrella.com/

Ketika mengunjungi sebuah website dan melihat peringatan "Not Secure" di bilah alamat browser, ini menandakan bahwa situs tersebut tidak menggunakan enkripsi HTTPS (HyperText Transfer Protocol Secure). Peringatan ini bisa mengganggu pengalaman pengguna dan menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan data yang dikirim melalui situs tersebut. Artikel ini akan membahas apa itu peringatan "Not Secure", penyebabnya, dampaknya, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki masalah ini.

Apa Itu Peringatan "Not Secure"?

Peringatan "Not Secure" muncul di bilah alamat browser, biasanya di sebelah kiri URL, dan menunjukkan bahwa situs web tidak menggunakan protokol HTTPS. HTTPS adalah versi aman dari HTTP yang menambahkan lapisan enkripsi untuk melindungi data yang dikirim antara browser pengguna dan server situs web. Tanpa HTTPS, data yang dikirim melalui situs web berisiko diakses oleh pihak ketiga yang tidak berwenang.

Penyebab Peringatan "Not Secure"

1. Tidak Ada Sertifikat SSL/TLS

Sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) atau TLS (Transport Layer Security) adalah kunci utama untuk mengaktifkan HTTPS pada sebuah situs web. Jika situs web tidak memiliki sertifikat ini, maka akan muncul peringatan "Not Secure."

2. Sertifikat SSL/TLS Kedaluwarsa

Sertifikat SSL/TLS memiliki masa berlaku yang terbatas. Jika sertifikat telah kedaluwarsa dan belum diperbarui, browser akan menampilkan peringatan bahwa situs tidak aman.

3. Konfigurasi SSL/TLS yang Salah

Sertifikat yang valid tetapi konfigurasi server yang salah dapat menyebabkan peringatan keamanan. Misalnya, jika sertifikat tidak diatur dengan benar pada server, browser tidak akan menganggap situs sebagai aman.

4. Konten Campuran (Mixed Content)

Jika sebuah situs menggunakan HTTPS tetapi memuat beberapa elemen dari HTTP, seperti gambar, skrip, atau stylesheet, ini dapat menyebabkan peringatan "Not Secure." Konten campuran ini mengurangi tingkat keamanan situs web.

5. Sertifikat SSL/TLS Tidak Valid

Sertifikat yang tidak valid atau diterbitkan oleh otoritas sertifikat yang tidak terpercaya juga dapat menyebabkan peringatan keamanan di browser.

Dampak Peringatan "Not Secure"

1. Kepercayaan Pengguna Menurun

Peringatan "Not Secure" dapat mengurangi kepercayaan pengunjung terhadap situs web. Pengguna mungkin merasa enggan untuk memasukkan informasi pribadi atau melakukan transaksi di situs web yang tidak dianggap aman.

2. Penurunan Peringkat SEO

Mesin pencari seperti Google memberi peringkat lebih tinggi untuk situs yang aman. Situs dengan peringatan "Not Secure" mungkin mengalami penurunan peringkat SEO, yang mempengaruhi visibilitas dan lalu lintas.

3. Risiko Keamanan Data

Tanpa enkripsi HTTPS, data yang dikirim antara pengguna dan situs web berisiko diakses oleh pihak ketiga yang tidak berwenang. Ini dapat mencakup informasi pribadi dan data sensitif.

Langkah-Langkah Mengatasi Masalah "Not Secure"

1. Instal Sertifikat SSL/TLS

  • Pilih Penyedia Sertifikat: Pilih penyedia sertifikat SSL/TLS yang terpercaya. Beberapa penyedia, seperti Let's Encrypt, menawarkan sertifikat gratis.
  • Instal Sertifikat: Ikuti panduan penyedia sertifikat atau hosting Anda untuk menginstal sertifikat SSL/TLS di server situs web Anda.

2. Perbarui Sertifikat SSL/TLS

  • Cek Masa Berlaku: Periksa masa berlaku sertifikat SSL/TLS Anda secara berkala untuk memastikan tidak ada kedaluwarsa.
  • Perbarui Sertifikat: Jika sertifikat mendekati atau telah melewati masa berlaku, perbarui sertifikat sesuai dengan petunjuk dari penyedia.

3. Perbaiki Konfigurasi SSL/TLS

  • Periksa Konfigurasi: Gunakan alat seperti SSL Labs untuk memeriksa konfigurasi SSL/TLS Anda dan pastikan semuanya dikonfigurasi dengan benar.
  • Ikuti Panduan: Jika ada masalah konfigurasi, ikuti panduan dari penyedia sertifikat atau hosting Anda untuk memperbaikinya.

4. Tangani Konten Campuran

  • Identifikasi Konten Campuran: Periksa situs web Anda untuk elemen yang dimuat dari HTTP dan ubah sumbernya menjadi HTTPS.
  • Update URL: Sesuaikan URL sumber konten dalam kode situs web Anda dari HTTP ke HTTPS.

5. Verifikasi Keamanan Website

  • Uji HTTPS: Pastikan semua halaman dan konten di situs web Anda menggunakan HTTPS.
  • Gunakan Alat Pemindai: Gunakan alat pemindai keamanan untuk mendeteksi ancaman dan kerentanan yang mungkin ada.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun