Mohon tunggu...
Lia Dominica
Lia Dominica Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Film "Aroma of Heaven" Berhasil Menceritakan Perihal Kopi Indonesia

2 April 2022   11:44 Diperbarui: 2 April 2022   12:15 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Photo by Pixabay

 Film dokumenter merupakan film yang menceritakan sebuah fakta atau kenyataan. Ada beberapa jenis film dokumenter diantaranya adalah lapopran perjalanan, sejarah, biografi, nostalgia, rekonstruksi, investigasi, perbandingan dan kontradiksi, serta ilmu pengetahuan. Tahapan produksi film melewati fase praproduksi, produksi dan pascaproduksi. Pada tahapan praproduksi, tim harus mempersiapkan segala kebutuhan teknis maupn perizinan supaya tidak menghambat proses berjalannya syuting. Tahap produksi merupakan tahapan kru mematangkan atau mengimplementasikan konsep yang sudah dipersipkan selama praproduksi. Sebagai tahapan terakhir (pascaproduksi) tim produksi akan menyatukan gambar berdasarkan alur cerita yang sudah disusun sebelumnya.

 Dalam proses pembuatan film dokumenter, tim produksi harus melewati 'creative treatment' supaya mememiliki nilai estetika didalamnya. Film dokumenter berjudul "Aroma of Heaven" menjadi salah satu film dokumenter yang berhasil menyisipkan nilai estetika dalam cerita.

Budi Kurniawan selaku sutradara film dokumenter 'Aroma of Heaven' mengakui bahwa ini adalah kali pertama ia menggarap sebuah film dokumenter. Proses pembuatan film yang membahas mengenai kopi yang ada di Indonesia ini memakan waktu kurang lebih selama 5 tahun lamanya dan berhasil rilis di tahun 2014. Pada acara screening film ini di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pak Budi turut menghadiri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para mahasiswa Ilmu Komunikasi terkait produksi dan film. Menceritakan tentang jenis kopi yang ada di Indonesia, sang sutradara berhasil menyisipkan hal-hal yang dapat mengkritik pemerintah yang dimana kualitas kopi Indonesia yang bagus diekspor sedangkan rakyat hanya menikmati kopi dengan kualitas yang 'biasa'. 

Banyaknya jenis kopi yang ada tidak bisa dikatakan mana yang lebih enak atau tidak enak, semua tergantung oleh selera masing-masing penikmat kopi. Semua kopi memiliki karakter seperti halnya manusia yang memiliki keunggulan tersendiri. Saat produksi, film ini memilih narasumber yang sangat mengerti dengan kopi seperti petani kopi. Pak Budi mengatakan, kita harus memilih narasumber yang bisa mendukung isi cerita dari film dokumenter yang akan kita angkat. selain itu mas Tobon selaku dosen Ilmu Komunikasi juga menambahkan bahwa dalam film dokumenter kita harus men-highlight cerita utama narasumber serta ditambahkan bumbu drama supaya memiliki punchline.

Berdurasi sekitar 60 menit, kalian bisa memahami bagaimana cerita para petani kopi yang ada dio beberapa wilayah Indonesia. Jika dibeberapa negara maju mereka memanen biji kopi menggunakan mesin sehingga kualitas kurang baik, di Indonesia para petani masih menggunakan cara manual yang dimana biji kopi dipilih dengan seksama dan memilih supaya menghasilkan kualitas terbaik. Secara sinematografi film ini memiliki kualitas yang baik dengan editing yang smooth.  Bagi kalian pecinta film dokumenter direkomendasikan untuk menonton film ini 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun