Mohon tunggu...
Lia Marliani
Lia Marliani Mohon Tunggu... Akuntan - salah satu mahasiswa STIE STEMBI Bandung Bussiness School

STIE STEMBI Bandung Business School

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghormati Pejuang

13 Desember 2020   08:32 Diperbarui: 13 Desember 2020   08:34 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pejuang adalah seseorang yang rela mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan keluarga, kelompok atau orang banyak. Bukan hanya itu seseorang bisa dikatakan pejuang  terlihat  dari usaha seseorang tersebut untuk tidak takut dan terus mencoba walaupun tahu konsekuensi berat didepannya, bahkan nyawa mereka pun akan mereka korbankan demi kemerdekaan atau kemaslahatan orang banyak.

Arti pahlawan atau pejuang menurut Amien Rais. Tiga sifat kepahlawanan itu harus dimiliki para pemimpin bangsa. "Sifat dasar pahlawan itu paling depan menghadapi bahaya dan paling belakang melirik kenikmatan. Jangan paling depan mendapat fasilitas kenikmatan kemudahan. Paling belakang ambil resiko. "Pahlawan paling depan berjuang dan paling belakang menimati hasil perjuangannya," tutur Amien. Amien menjabarkan bahwa sifat kepahlawanan yang kedua adalah kejujuran. Kejujuran ini harus dipegang teguh. "Pahlawan itu harus jujur pada masyarakat, Allah dan diri sendiri. Banyak pemimpin yang tidak jujur pada Allah dan banyak pula yang tidak jujur pada dirinya sendiri," urai Amien. Dan Amien menambahkan jika pahlawan merupakan sosok yang pantang menyerah. Pahlawan, lanjut amien selalu akan berjuang dalam kondisi apapun. "Pahlawan itu sosok hamba Allah yang tidak lelah oleh panas dan hujan. Pokoknya selama hayat masih dikandung badan tetap berjuang," tutup Amien. (mdk/cob)

Oleh karena itu kita harus melanjutkan, melaksanakan, ataupun mempertahankan sesuatu hal yang telah diperjuangkan mulai dari diri kita pribadi dirumah dengan berusaha rajin tekun agar kita bisa bisa menjadi kebanggaan keluarga kita dan bahkan bisa menjadi  pejuang untuk kehidupan keluarga kita. Mungkin dengan cara itu kita bisa melakukan perjuangan mulai dari diri kita, keluarga sampai orang orang disekeliling kita.

Dimulai dari opini yang saya buat ini saya akan berusaha semaksimal mungkin apapun kondisinya didepan dan selalu berusaha untuk konsisten atas apa yang sudah saya pejuangkan dari awal sampai keberhasilan didapat ataupun tujuan tercapai, seperti halnya para pejuang terdahulu yang selalu berusaha semaksimal mungkin memperjuangkan negeri tercinta ini.

Menurut penulis Alois A. Nugroho mengormati jasa pahlawan atau pejuang tentu bukan hanyak "mengenang masa lalu" selama sehari setahun. Kita harus berterima kasih pada para pahlawan, yang memungkinkan kita setiap hari menghirup suasana yang merdeka, dapat belajar dan bekerja dalam suasana kebebasan. Dalam hal pejuang maka sudah seharusnya kita semua termasuk diri saya pribadi untuk dapat menghormati sesuatu hal yang telah diperjuangkan oleh para pejuang terdahulu dengan meneladani semuanya mulai dari kita pribadi dan orang orang banyak.

Tidak mudah seseorang menjadi pejuang untuk kemerdekaan ataupun kemaslahatan orang banyak, banyak hal yang mereka korbankan mulai dari waktu, keluarga, materi bahkan nyawa mereka sendiripun dikorbankan, oleh karena itu kita harus menghargai pengorbanan yang telah mereka berikan karena kita belum tentu bisa berjuang seperti mereka.

Tanpa disadari banyak bukti bukti atau hasil pejuang yang telah kita nimkati sampai detik ini, maka dari itu sudah seharusnya kitamembuka kembali history ataupun mempelajari sejarah para pejuang agar kita bisa lebih menanamkan rasa hormat kepada para pejuang dimulai dari diri kita. Dan alangkah lebih baiknya kita bisa mengajak orang orang sekitar kita agar sama melakukan hal diatas. Tidak cukup dengan itu saja kita bisa mendoakan para pejuang agar apa yang mereka korbankan menjadi ladang amal buat mereka dan memberikan manfaat yang besar untuk orang banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun