Mohon tunggu...
Lia Asmira
Lia Asmira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ecologist

Aku menikmati perjalanan dengan berjalan lebih lambat sembari menulis di Kompasiana. Aku sangat menyukai cokelat, namun aku lebih suka bercerita tentang cinta, lingkungan hidup dan kaum muda

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemuda Negarawan Panutan Kami, Dzulfikar Ahmad Tawalla

20 Oktober 2024   23:08 Diperbarui: 21 Oktober 2024   01:40 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2 hari yang lalu aku menceritakan alasanku merantau, namun luput membahas sosok tokoh yang membuatku yakin bahwa aku bisa merantau. Beliau, Pemuda Negawaran dari Kab. Gowa. 

Seorang kakak yang banyak memberikan pelajaran berharga lewat kisah-kisahnya. Meskipun aku tidak sering bertemu secara langsung, aku juga turut merasakan kehadirannya sebagai sosok idola kami, para pemula di tanah rantau Jakarta.

Aku memberanikan diri waktu itu, Muktamar Medan, Agustus 2023, ponselku masih sama, kameranya gapernah bagus kalau buat foto. Tapi kesempatan bertemu dan berfoto dengan sosok idolaku mungkin tidak akan datang 2 kali. 

Aku membuka obrolan dengan kalimat "kak, saya dari sulsel kak,  namaku Lia.. Lia boleh foto bareng kakak?". Kurang lebih seperti itu haha. Meskipun hasil fotonya buram, foto ini tetap aku upload ke instagram. Toh, aku mungkin tidak bertemu sering-sering.

Pemuda Negarawan, Dzulfikar Ahmad Tawalla.

Selamat atas amanah baru yang telah diemban sebagai Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Sembari merayakan hari ini, aku ingin mengenang beberapa nilai yang aku pelajari dari beliau.

Perjalanan Dzulfikar Ahmad Tawalla

Dzulfikar Ahmad Tawalla lahir pada 28 April 1987 di Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Sebagai putra dari ulama kharismatik K.H. Ahmad Tawalla, kak Dzulfikar tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai keagamaan dan kepemimpinan. Pendidikan dasar hingga tinggi yang ia tempuh di Sulawesi Selatan membentuk fondasi intelektual dan moralnya.

Aku mengetahui fakta itu saat meneliti sejarah IPM Kab. Wajo, ayah dari kak Fikar adalah salah satu pencetus IPM di Tanah Wadjoe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun