Mohon tunggu...
Lia Anies Winianti
Lia Anies Winianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Menumbuhkan Generasi Cinta Negeri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional dalam Pembelajaran Kelas

11 Maret 2022   22:35 Diperbarui: 11 Maret 2022   22:38 14696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah adalah tempat menumbuhkan berbagai karakter kebaikan yang secara bibit sudah ada pada diri siswa. Kelas adalah tempat di mana siswa berinteraksi dengan teman sebaya dan guru sebagai fasilitator atau pendamping untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Salah satu hal penting yang perlu diajarkan dan diintegrasikan di dalam kelasa adalah Pembelajaran Sosial-Emosional. Pembelajaran terkait dengan keterampilan yang diperlukan anak untuk menghadapi masalah dan mampu menyelesaikan dengan baik juga membiasakan dan mengajarkan untuk menjadi pribadi yang berkarakter mulia. Ada 5 (lima) aspek dalam konsep Pembelajaran Sosial Emosional yaitu Kesadaran Diri, Pengelolaan Diri, Kesadaran Sosial, Keterampilan Berelasi dan Pengambilan Keputusan yang bertanggungjawab.

Berikut beberapa gambaran kegiatan kelas yang menerapkan pembelajaran sosial emosional :

  1. Kotak EMOJI (Kesadaran Diri). Kegiatan ini dilakukan di pagi hari saat siswa pertama kali datang ke sekolah. Siswa menggambar emosi yang sedang mereka rasakan dalam bentuk emoji. Kemudian mereka memasukkan ke dalam kotak EMOJI sesuai nomor urut absen mereka. Guru memberikan penguatan saat sessi bina kelas pagi (sessi curhat pagi). Penguatan bahwa setiap manusia mempunyai emosi yang berbeda. Ada rasa sedih, senang, marah, kecewa dan lain sebagainya.Kita boleh sedih, marah, kecewa tetapi jangan merusak diri kita ataupun menyakiti orang lain. Hal ini dikuatkan setiap hari dengan penguatan yang berbeda. Bisa juga menanyakan kepada siswa kenapa mereka sedih, mengapa mereka bergembira. Kegiatan ini juga bisa dikembangkan dengan melanjutkan di sessi pulang. Siswa menggambarkan emosi yang dirasakan saat bersekolah hari ini. Momen ini bisa menjadi evaluasi bagi wali kelas jika ditemukan mayoritas siswa merasakan emosi yang negatif saat pulang sekolah. Dan akan menjadi penyemangat serta hiburan bermakna bagi wali kelas, jika sebagian besar siswa merasakan emosi yang positif.
  2. Game PITCH STOP (Pengelolaan Diri). Layaknya seorang pembalap, kita harus menemukan titik pemberhentian untuk mengisi energi kembali. Saat terasa jenuh dan bosan dalam ritme pembelajaran yang panjang, siswa diajak melakukan game PS. Mengajak mereka mengangkat lengan dan terbang layaknya kupu kupu atau elang. Siswa diajak menceritakan apa yang mereka rasakan pada dirinya baik itu perasaan, pikiran ataupun tubuhnya sebelum dan sesudah kegiatan tersebut. Guru melakukan penguatan dengan menyampaikan bahwa saat kita lelah, bosan, capek, maka biasakan mengambil nafas panjang secara sadar sebagaimana yang dilakukan saat ini. 
  3. Kunjungan Empati (Kesadaran Sosial). Siswa menyisihkan uang sakunya setiap hari dalam kaleng empati. Setiap hari Jumat, uang infaq tersebut dikumpulkan di bendahara kelas. Saat akhir bulan, siswa secara kelompok memutuskan berkunjung ke rumah warga yang dekat dengan lingkungan sekolah untuk menyampaikan bantuan. Kegiatan ini mengasah empati siswa dengan melihat langsung kondisi di sekitar mereka.
  4. Game Abata (Ketrampilan Berelasi). Seluruh siswa di dalam kelas menyebutkan A - Ba -Ta secara bergiliran dan berulang di dalam kelas. Siswa yang menyebutkan A bergabung dalam satu kelompok, demikian pula siswa yang menyebutkan Ba dan Ta. Setelah berkelompok, mereka mendapatkan proyek/tugas yang terkait dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. Mereka harus menyelesaikan dalam satu team. Kegiatan ini bisa dilakukan berulang-ulang dalam pembelajaran, sehingga siswa terbiasa untuk bekerja dalam team, dan tidak hanya terampil bekerja dalam individu.
  5. Game It's My Dream not You (Pengambilan Keputusan yang bertanggungjawab). Siswa diberikan beberapa pilihan cara mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Saat sudah menentukan pilihan, siswa wajib menceritakan mengapa memilih pilihan tersebut. Apa konsekwensi yang harus dilakukan saat melakukan pilihan tersebut.

Selamat mencoba, dan rasakan nuansa positif di dalam kelas anda :) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun