Mohon tunggu...
Lie Homa
Lie Homa Mohon Tunggu... -

Wanita sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perjalanan ke Rheinland Pfalz, Jerman

6 November 2015   14:52 Diperbarui: 25 Januari 2016   14:40 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klo aku perhatikan, naik kereta di seberang Rüdesheim lebih bagus pemandangannya sepanjang sungai, ada perkebunan anggur dll, ada puri puri yg kebanyakan sdh tinggal puing puing saja. Pemandangan yg terindah diliat di daerah St Goar,  ada bukit Loreley nya.
Ketibang klo aku naik kereta di sisi Rüdesheim justru tdk ada yg dilihat. Mungkin ada tp sedikit bkali. Krn aku pernah ikut jalur kereta ini, dari Kaiserslautern ke Bonn jaman dulu kala thn 1990. Mmg jadi nostalgia.

Akh akhirnya, aku sampai di kota Koblenz, aku lsg ke tempat informasi utk menanyakan cara jalan menuju ke Deutsche Eck, aku sdh tau katanya ada bis yg kesana, tapi dimana? dan nomor berapa bisnya aku tdk tau. Ternyata perjalanan dr Koblenz ke Deutsche Eck hanya kurang lebih 20an menit.

Di Deutsche Eck (pertemuan sungai Mosel dengan sungai Rhein), aku foto-foto, tanpa naik ke atas monumen, yg ada patung kaisar Jerman Wilhelm pertama. Anak dari kaisar tersebut begitu mengagumi pertemuan dua sungai Mosel dan Rhein. sampai dia membuat monumen tsb. 
Disana juga di sediakan kereta gantung untuk naik ke atas ke gedung benteng, utk melihat pemandangan yg indah (aku tdk berniat naik kereta gantung, krn tidak punya waktu).

(Patung Kaisar Wilhelm I dari belakang)

 (Benteng dan kereta gantung di Deutsche Eck)
  

Hanya seprapat  jam di Deutsche Eck, aku lsg pulang dan mencari halte bis balik ke stasiun kereta di Koblenz, lokasi halte balik ke stasiun kereta di Koblez  agak membingungkan, tapi aku bersama sama calon penumpang lainnya akhirnya mendapatkan halte tersebut, dan kmd dari sana aku naik kereta lsg ke Mainz.

Krn letak hotel aku di Mainz  persis didepan stasiun kereta, aku tdk perlu naik kendaraan umum lagi, lsg aku beristirahat tidur di hotel. Besok pagi nya aku jalan2 di sekitar kota Mainz. dengan naik kendaraan umum Tram dan bis. Eh aku kena di periksa kontroller, org yg memeriksa karcis kendaraan umum, aku pikir tiket kereta aku sdh termasuk tiket kendaraan umum di kota yg kita dtgi. Ternyata tidak untuk kota Mainz, artinya tidak ada kerjasama antara perusahaan angkutan umum dalam kota dengan angkutan antar kota di kota Mainz... phuiii...untung aku dapat pengampunan krn tidak tau, bukan krn sengaja menjadi penumpang gelap.
Jadi umumnya tiket kereta cepat (ICE dan IC adlh kereta cepat Jerman, kecepatannya cuma bisa smp 200an km perjam, klo Perancis bisa smp 300an km perjam) termasuk tiket transportasi dlm kota di kota kita berangkat dan di kota kita tiba.

Klo ditanya kenapa kereta Jerman tidak secepat kereta Perancis?? krn katanya negara Jerman pencinta lingkungan hidup, klo kendaraan berjalan terlalu cepat akn mengganggu lingkungan hidup...bla..bla..bla. Terakhir berita yg aku baca katanya dulu kecepatan ICE 400an km per jam, kemudian di turunkan krn pernah terjadi kecelakaan.
Jerman sendiri pernah membuat kereta tercepat.. tapi akhirnya proyek tsb dibatalkan dan dijual ke Cina (yg membangun kereta tercepat di dunia).  Karena di Jerman proyek kereta cepat tsb saat test jalan terlibat kecelakaan alias tabrakan dengan kereta pembersih rel...OMG.

Dah ya..

Sumber: Pribadi, Wikipedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun