#mubeng beteng
Kemarin malam yang bertepatan dengan 1 muharram ,adalah malam yang amazing banget buatku . dalam memperingati malam pergantian tahun islam aku mengikuti ritual mubeng beteng .aku dan temanku hanya iseng ikut karena penasaran dengan euphoria-nya mubeng beteng. Pukul 24.00 arak-arakan pun mulai berjalan dengan start di alun-alun utara. Semua peserta arak-arakan yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat mengikuti dengan hikmat .arak-arakan malam itu juga biasa disebut dengan tapa bisu mubeng beteng ,jadi selama mengikuti kirab mengelilingi beteng kita tidak boleh berbicara dengan orang disekitar kita malah diaanjurkan untuk berdoa. Sebenarnya aku juga gag paham ,namun aku coba mengikuti saja sambil mengamati orang lain yang ikutan kirab. Kesimpulannya ,banyak banget orang yang antusias buat ikutan acara ini. Dari mulai orang rua ,remaja ,anak-anak bahkan ada bule (mungkin wisatawan) yang begitu bersemangat mengikuti kirab.
Acara ini start dari alun-alun utara ,kemudia menuju jokteng barat ,plengkung gading ,jokteng wetan dan kembali ke alun-alun utara lagi. Dibarisan depan Nampak abdi dalem dengan membawa bendera keratin dan selebihnya dibelakang adalah masyarakat yang mengikuti kirab. Capek sihh ,tapi aku malu sama orang tua-tua yang begitu bersemangatnya.masak iyaa aku kalah sama para orangtua ini.
Di wajah-wajah mereka begitu terlihat hikmat dan sungguh-sungguh. Mereka benar-benar mbisu ,bahkan orang-orang yang nonton di pinggiran jalan pun diam.tidak menggoda atau mengganggu orang-orang yang ikut kirab.Subhanallah ,aku Cuma bisa heran dan heran .ada magnet apa sebenarnya ? berawal dari penasaran ini aku dan dua temanku ikut kirab yang kurang lebih selam 2jam. Selam perjalanan ini aku banyak sekali ingin bertanya ,kepada bapak yang memakai pakaian jawa lengkap (surjan ,jari dan kawan2ny :p ),ibu2 tua yang memakai konde ,anak kecil ,mas2 bertato dan bule2 itu. Tapi aku Cuma bisa mbatin tok J
Setelah 2 jam ,akhirnya kirab pun selesai dengan memberikan bendera yang tadi dia arak kepada abdi dalem lain yang sudah menunggu di keraton. Haaahmm,lega rasanya biarpun kaki pegal2 namun aku belajar banyak hal dalam ritual yang diadakan setaun sekali ini.
Ini ceritaku ,apa ceritamu ??:)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI