Dalam masyarakat, kita sering mendengar adanya istilah “kuli tinta” yaitu profesi pewarta atau wartawan. Walaupun di era digital ini peran tinta bagi wartawan sudah semakin berkurang, tetapi sebutan itu masih cukup populer.
Dengan senjata tintanya, dari para wartawan tersebut dapat muncul berita atau tulisan yang berisi buah pemikiran berharga bagi kehidupan dan kemanusiaan, sehingga dapat membuahkan hasil berupa kemenangan bagi keadilan dan kebenaran.
Istilah tinta sebagai senjata bagi wartawan adalah sebuah kiasan. Tetapi di dunia hewan laut, adalah suatu kenyataan bahwa tinta itu benar-benar digunakan sebagai senjata. Itu terjadi pada hewan yang namanya cumi-cumi.
Bila diserang oleh pemangsanya, cumi-cumi akan menyemburkan tinta hitam. Gumpalan tinta itu bentuk dan besarnya kurang lebih sama dengan cumi-cumi itu sendiri, yang berfungsi sebagai tipuan untuk mengalihkan perhatian si penyerang dan memberi kesempatan cumi-cumi itu untuk lari. Selain itu juga berfungsi sebagai alat untuk menghilangkan jejak bila menghadapi pemangsa, ketika tinta itu disemprotkan dalam air dan membentuk awan hitam pekat yang cukup lama sehingga membingungkan si pengejar, dan cumi-cumi yang juga mempunyai kemampuan mengubah warna tubuhnya itu dapat melarikan diri sebelum kabut tinta itu akhirnya menghilang (Sumber_1).
Tinta cumi-cumi dihasilkan di dalam kelenjar khusus yang dihubungkan dengan rektumnya. Tinta itu terutama terdiri atas melanin, yaitu zat warna yang juga terdapat pada rambut dan kulit manusia serta banyak mamalia lainnya.
Dua kerabat cumi-cumi, yaitu sotong dan gurita juga bersenjatakan tinta. Mereka termasuk hewan bertubuh lunak (Molluska) dari kelas Cephalopoda.
Cumi-cumi (Loligo sp), bentuk tubuhnya memanjang dengan sirip hanya di bagian ujung, mempunyai 10 tentakel (lengan). Mempunyai rangka keras dari zat khitin dalam tubuhnya yang berwarna bening seperti plastik, cara bergeraknya dengan berenang.
Sotong (Sepia sp) bentuk tubuhnya membulat dan pipih dengan sirip disepanjang sisi tubuhnya, jumlah tentakelnya sama dengan cumi-cumi, tetapi rangka kerasnya berwarna putih dari zat kapur. Bergeraknya juga dengan cara berenang.
Cumi-cumi merupakan salah satu seafood yang sangat populer dikalangan pecinta makanan laut. Dagingnya memiliki kelebihan dibanding dengan hasil laut lain, yaitu dengan tidak adanya tulang belakang sehingga mudah dikonsumsi, memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Teksturnya yang kenyal dan lembut cocok untuk berbagai jenis masakan, seperti di goreng, goreng tepung, bumbu saus padang, saus mentega, hingga kering polos.