Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Lumba-lumba, Mamalia Laut Cerdas yang Tersiksa

29 Oktober 2016   05:21 Diperbarui: 29 Oktober 2016   17:31 2129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan lumba-lumba melompat tinggi. Sumber: thehushcollection.com

Anda tentu tidak asing lagi dengan Lumba-lumba atau Dolphin. Mungkin anda menemuinya ketika menyaksikan atraksi sirkus lumba-lumba, atau ketika naik perahu/kapal kemudian terlihat segerombolan lumba-lumba yang mengikuti di sisi perahu/kapal yang anda tumpangi. Mereka memang satwa unik dan cerdas, namun banyak yang tersiksa karena kecerdasannya tersebut.

Lumba-lumba yang berenang mengikuti kapal. Sumber: japan-tour.jp
Lumba-lumba yang berenang mengikuti kapal. Sumber: japan-tour.jp
Lumba-lumba termasuk dalam kelompok hewan mamalia dari ordo Cetacea, familia Delphinidae. Termasuk hewan mamalia karena mereka melahirkan anak dan menyusuinya. Cetacea dibagi menjadi dua kelompok utama, paus baleen atau paus tidak bergigi (paus biru, paus bungkuk, dll), dan paus bergigi (paus pilot, paus orca, dll yang juga mencakup lumba-lumba).

Delphinidae mencakup sekitar 32 spesies yang merupakan bagian terbesar dari semua subkelompok dalam ordo Cetacea. Sebagian besar Delphinidae menghuni lautan terbuka, dan sebagian kecil lainnya hidup di perairan pantai atau sungai (Sumber).

Perbedaan mendasar antara Cetacea dan ikan bila dilihat dari bentuk tubuh adalah pada ekornya, dimana ekor mamalia posisinya horinzontal dan ketika berenang bergerak keatas dan kebawah serta dikombinasikan dengan sedikit gerakan memutar, sedangkan pada ikan posisi ekornya vertikal dan bergerak dari sisi ke sisi ketika berenang.

Kecerdasan Tinggi

Teluk Kiluan merupakan sebuah cekungan teluk yang berada di Teluk Semangka, Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung dan menjadi tempat bemigrasinya lumba-lumba. Lumba-lumba yang ditemukan adalah jenis lumba-lumba hidung botol/Bottlenose dolphin (Tursiops truncatus) dan lumba-lumba moncong panjang/Spinner dolphin (Stenella longirostris).

Masih banyak lokasi lain yang dapat untuk menikmati keindahan dan kelucuan lumba-lumba di lautan lepas, seperti di perairan pantai Lovina di Bali, perairan pantai pulau Manado Tua, dan banyak lagi surga kecil di Indonesia untuk bisa menyapa dan menemukan mereka. Namun cukup hanya melihat saja atraksi mereka, disarankan jangan berenang bersama mereka karena akan mengganggu pola kehidupannya.

Memang lumba-lumba terkenal karena kecerdasan, sifat sosial, dan kemampuan akrobatiknya. Ada berbagai macam tingkah laku lumba-lumba ketika berenang di permukaan perairan laut (Sumber), yaitu :

  1. Bow riding: gerakan lumba-lumba mengikuti gerakan kapal;
  2. Aerials: lumba-lumba melompat tinggi, salto, berbalik dan berputar di udara;
  3. Spy hopping: gerakan lumba-lumba memunculkan kepala dari air;
  4. Breaching: gerakan meloncat dan menjatuhkan badan ke arah belakang;
  5. Lobtailing: gerakan mengangkat fluks (ekor) ke luar permukaan air dan memukul-mukulkan ke permukaan air;
  6. Feeding: kegiatan yg dilakukan ketika mencari makan, ditandai adanya schooling ikan di dekat lumba-lumba;
  7. Avoidance: gerakan menghindari kapal; dan
  8. Travelling: gerakan ke arah tertentu, kemudian melakukan penyelaman secara bersama-sama, lalu muncul kembali ke permukaan air, dan mengejar ikan secara berkelompok.

Lumba-lumba liar belum dapat melakukan berbagai atraksi. Namun lumba-lumba yang sudah terlatih dapat melakukan berbagai atraksi, seperti menerobos lingkaran api, dan mereka juga dapat berhitung, bahkan mereka dapat menolong satwa lain maupun manusia. Oleh karena itu, manusia senantiasa tertarik dengan berbagai kisah tentang lumba-lumba.

Satwa yang Malang

Karena kecerdasannya yang tinggi tersebut, lumba-lumba banyak dimanfaatkan untuk pertunjukan atraksi sirkus lumba-lumba, yang digelar secara berkeliling dari satu kota ke kota lainnya. Perlakuan terhadap mereka baik ketika proses pelatihan, pengangkutan, maupun ketika melakukan atraksi dapat dikatakan sebagai penyiksaan oleh penyelenggara sirkus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun