Kehadiran parasit pada ikan adalah sangat umum. Lebih dari 50 spesies cacing parasit pada ikan dan kerang diketahui menyebabkan penyakit pada manusia. Kebanyakan hanya menyebabkan penyakit ringan sampai sedang, namun ada beberapa jenis yang potensial menimbulkan risiko kesehatan serius.
Semua cacing parasit mempunyai siklus kehidupan yang rumit. Mereka tidak menyebar langsung dari ikan ke ikan, tetapi dalam perkembangannya mereka harus melewati sejumlah inang perantara.
Moluska dan krustasea laut sering terlibat sebagai inang perantara pertama, dan ikan laut sebagai inang perantara kedua, sedangkan parasit yang telah matang seksual ditemukan pada mamalia seperti lumba-lumba dan paus sebagai inang akhir, dimana cacing dewasa menyebabkan inflamasi serius pada dinding perut.
Dalam siklus di berbagai inang tersebut, satu atau lebih tahapan bisa terjadi mereka hidup bebas (tanpa inang). Infeksi pada manusia dapat menjadi bagian dari siklus hidup ini, atau mungkin merupakan jalur simpang yang menyebabkan terganggunya siklus hidup (lihat ilustrasi siklus hidup cacing Anisakis simplex).
Nematoda
Cacing lingkar atau nematoda adalah parasit yang umum ditemukan pada ikan laut di seluruh dunia. Nematoda Anisakis (A. simplex dan P. dicipiens), yang umumnya dikenal sebagai cacing herring dan cacing cod, telah intensif dipelajari.
Mereka adalah cacing lingkar khas, dengan panjang 1-6 cm, dan jika cacing hidup tertelan oleh manusia, mereka dapat menembus ke dalam dinding saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan akut ('penyakit cacing herring').
Manusia terinfeksi Anisakissp. bila memakan ikan mentah, atau diolah dengan penggaraman dan pengasapan tetapi kurang sempurna, serta pemasakan yang kurang matang. Efek yang timbul dapat berupa inlamasi, pendarahan dan pembengkakan pada usus.
Satu nematoda yang terkenal dan umum di Asia adalah Angiostrongylus sp. (contoh Angiostrongylus cantonensis). Cacing dewasa ditemukan di paru-paru tikus dan inang perantara menengahnya adalah siput, udang air tawar dan kepiting tanah. Parasit ini telah terbukti menyebabkan meningitis pada manusia.
Dalam siklus hidup Angiostrongylus sp., nematoda jantan dan betina yang matang seksual menghasilkan telur yang keluar bersama feses atau menetas dalam usus. A. cantonensis mencapai kematangan di paru-paru dan A. costaricensis mencapai kematangan dalam usus. Larva bermigrasi di tempat-tempat lembab dan dapat menyerang invertebrata, seperti gastropoda.