[caption caption="Ikan Napoleon, Cheilinus undulatus (Rüppell, 1835), merupakan salah satu ikan karang terbesar di dunia. Foto : Rob Myers"][/caption]Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus Rüppell, 1835) adalah ikan yang hidup diperairan terumbu karang, termasuk dalam Ordo Perciformes, Familia Labridae. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Napoleon Wrasse, Humphead Wrasse, Napoleonfish, dan Maori Wrasse. Nama lokalnya banyak, antara lain : Mengkait (Kep. Natuna), Maming (Kep. Seribu dan Sulawesi), Siomay (Bangka Belitung), Bele-bele (Kep. Derawan), Lemak (Kep. Karimun Jawa), Ketipas (Kep. Anambas) dan Licin (Nunukan).
Mengapa dinamakan ikan Napoleon? Konon ada yang mengatakan bahwa bentuk tonjolan di kepala ikan ini menyerupai topi Napoleon, sehingga ikan ini dinamakan ikan Napoleon. Ikan Napoleon mendiami wilayah dari pantai timur Afrika, Laut Merah, Samoder Hindia, sampai ke Samodera Pasifik.
[caption caption="Peta penyebaran ikan Napoleon di dunia. Foto : www.flmnh.ufl.edu"]
Merupakan salah satu ikan karang terbesar di dunia, panjang maksimum yang pernah dilaporkan mencapai panjang total (TL : Total Length) 90 inci (2,29 m), namun yang lebih sering ditemui adalah 24 inci (60,0 cm). Betina jarang melebihi sekitar 3 kaki (1 m). Berat maksimum 421 pound (191,0 kg) dan merupakan ikan dengan periode hidup sangat panjang, setidaknya 30 tahun dan dapat mencapai umur maksimum 32 tahun. Diyakini bahwa spesies ini mencapai kematangan seksual pada umur 5-7 tahun dengan ukuran panjang minimal 16-24 inci (40-60 cm).
Napoleon menjadi lebih mengesankan dengan kehadiran punuk menonjol yang terletak di dahinya yang menjadi acuan untuk berbagai namanya. Punuk ini terbentuk di atas mata, menjadi lebih menonjol pada ikan yang lebih tua. Ikan dewasa memiliki tubuh yang relatif tebal, bibir berdaging tebal, dan sirip ekor membulat.
Ikan Napoleon memiliki pewarnaan yang berbeda, dimana ikan jantan mulai dari biru cerah sampai hijau, ungu kebiruan atau biru-kehijauan yang kusam. Betinanya merah-oranye di bagian atas dan pucat atau keputihan pada permukaan daerah perut.
[caption caption="Ikan Napoleon betina berwarna oranye kemerahan, sementara yang jantan berwarna biru kehijauan. Foto : George Ryschkewitsch"]
[caption caption="Kepala Napoleon, di belakang matanya terdapat dua garis pendek berwarna hitam dan adanya guratan-guratan sehingga menyerupai ornamen wajah suku Maori di Selandia Baru. Foto : Klaus Jost"]
Ikan Napoleon betina bertelur sepanjang tahun di pinggir atau bagian luar lereng terumbu karang. Proses bertelur ini terjadi dalam kelompok maupun berpasangan. Kegiatan bertelur dalam kelompok sungguh dramatis. Aktivitas itu dimulai dengan berkeliling bersama secara perlahan membentuk suatu kelompok. Saat anggota kelompok bertambah, mereka berenang lebih cepat dan lebih cepat lagi, akhirnya makin rapat membentuk kelompok besar. Pada puncak hiruk-pikuk tadi, seluruh kelompok naik ke arah permukaan laut kemudian secepat kilat berbalik arah dan meninggalkan sebuah massa telur dan sperma di belakang yang segera terbawa oleh arus.
Jika proses bertelur dilakukan secara pasangan, yang jantan menyiapkan tempat bertelur pada seonggok karang atau batu yang menyolok. Dari sini dia menarik perhatian betina yang lewat, yang kira-kira bisa memberi harapan. Caranya, di atas calon pasangan dia bergerak ke atas dan ke bawah dan menggetarkan tubuhnya sembari berenang kembali. Kalau siap menerima pinangannya, si betina akan membalasnya dengan memberi sinyal ke ikan jantan yang meminangnya.
Dengan bangga si betina melengkungkan tubuhnya membentuk huruf “S” sembari mempertontonkan perut buncitnya yang berisi telur. Mereka kemudian bertelur dalam suatu gerakan naik turun secara cepat ke permukaan. Proses bertelur ini berlangsung singkat dalam satu hari, tergantung pada kondisi setempat. Di areal dengan arus pasang surut yang kuat, bertelur terjadi hanya setelah puncak pasang tinggi, keadaan ini ideal untuk memindahkan telur ke luar dari terumbu karang.