[caption caption="Ilustrasi : sinausosiologi.blogspot.com"][/caption]Manusia selain sebagai makhluk individu, juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok, atau sering disebut masyarakat.
Dengan demikian, manusia hidup dalam lingkungan sosial, yaitu segala sesuatu yang terdapat di sekitarnya, manusia-manusia lain seperti tetangga-tetangga, teman-teman, bahkan juga orang lain di sekitarnya yang belum dikenal, yang dapat memberikan pengaruh pada manusia tersebut dalam hal tindakan yang diambil serta perubahan-perubahan perilakunya.
Pada dasarnya, manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang sempurna dan mulia. Ia dibekali akal dan pikiran yang berguna untuk mengatur segala perilakunya dalam kehidupan bermasyarakat.
Namun dalam perkembangnya, manusia yang semakin banyak, dihadapkan pada berbagai permasalahan seperti kesulitan ekonomi, ambisi, persaingan, kegagalan, beratnya tekanan hidup, pengaruh dari manusia yang lain, stress, dan lain-lain, sehingga muncul perilaku menyimpang.
Perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Perilaku menyimpang inilah yang menyebabkan degradasi moral manusia. Membawa manusia dari makhluk yang mulia menjadi makhluk yang hina, bahkan bisa lebih hina daripada binatang.
Sayangnya pada era sekarang, kejadian perilaku menyimpang ini lebih banyak dan lebih gencar diekspos oleh media, dari pada orang-orang yang berperilaku mulia. Jenis perilaku menyimpang yang akhir-akhir ini menjadi berita, diulas, dan menjadi bahan diskusi di media penyiaran antara lain :
(1) Korupsi, sudah merupakan darurat nasional, yang dilakukan oleh pejabat (eksekutif, legislatif dan yudikatif) maupun pengusaha.
(2) Penyalahgunaan narkoba, juga merupakan darurat nasional dan pelakunya sudah berani melawan dan membunuh aparat yang melakukan penggerebekan.
(3) Terorisme, terakhir kasus teror Thamrin, dan pengejaran kelompok Santoso yang sampai sekarang belum menuai hasil.
(4) Prostitusi, walaupun lokalisasinya sudah dibubarkan, justru berkembang secara on-line, yang terakhir bahkan di kalangan artis.
