Persepsi kebanyakan orang terhadap ikan hiu pada umumnya negatif. Yaitu menganggap bahwa ikan hiu merupakan ikan ganas yang membahayakan manusia, dan memangsa jenis-jenis ikan lainnya sehingga memusnahkannya.
Akibat kesalahan persepsi tersebut, serta kegiatan perburuannya untuk konsumsi manusia, terutama untuk diambil siripnya, kini telah mengakibatkan penurunan populasi hiu yang serius dan mengancam keberadaan atau kelestariannya.
Selain daging dan bagian-bagaian tubuh hiu lainnya, perburuan hiu terutama memang ditujukan untuk memperolah siripnya. Sup sirip hiu adalah sup ternama dalam kuliner Tiongkok yang disajikan pada acara-acara khusus tertentu sebagai sajian yang mewah.
Praktik keji dalam perburuan hiu untuk diambil siripnya disebut sebagai shark finning, yaitu ikan hiu yang ditangkap hanya diambil siripnya, kemudian hiu yang masih hidup tanpa sirip lagi tersebut dibuang kembali begitu saja ke laut. Dalam kondisi seperti itu, maka kemudian hiu akan secara perlahan-lahan mengalami kematian. Di samping akibat perburuan tersebut, pola reproduksi hiu yang lambat juga ikut mempercepat penurunan populasinya.
Peran Hiu dalam Ekosistem
Pada ekosistem laut, ikan hiu berperan sebagai pemangsa puncak (top predator), walaupun demikian bukan berarti keberadaan hiu mengakibatkan punahnya populasi ikan-ikan mangsanya. Justru keberadaan hiu mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan ekosistem laut dan terumbu karang.
Secara ekologis, hiu akan memangsa ikan lain yang sakit, tua atau lemah. Perilaku hiu ini secara tidak langsung ikut mencegah penyebaran penyakit yang dibawa oleh ikan yang sakit, tua, atau lemah yang dimangsanya tersebut, sehingga memastikan kondisi ekosistem menjadi tetap sehat (Sumber).
Ikan hiu mempunyai mangsa utama berupa jenis ikan tuna dan kerapu. Perilaku pemangsaan ini tidak akan memusnahkan, namun justru dapat menjaga keseimbangan dan kelestarian populasi ikan tuna dan kerapu tersebut.
Apabila ikan hiu punah, maka populasi ikan tuna dan kerapu akan menjadi meningkat. Hal ini kelihatannya menguntungkan, tetapi justru akan menjadi masalah. Peningkatan populasi tuna dan kerapu akan mengacaukan rantai makanan, yaitu ikan yang menjadi mangsa tuna dan kerapu akan habis dalam waktu singkat, yang pada akhirnya populasi kedua jenis ikan tersebut juga akan ikut punah akibat tidak adanya makanan.
Kampanye Penyelamatan Hiu
Menyadari akan pentingnya keberadaan hiu bagi ekosistem laut, kini banyak pecinta lingkungan, organisasi penyelamat lingkungan, maupun instansi pemerintah yang mengampanyekan pengurangan atau penghentian konsumsi dan perburuan atau penangkapan ikan hiu.
- Jangan konsumsi sirip dan daging ikan hiu,
- Jangan makan “ikan” yang sebenarnya hiu, karena menu mungkin tertulis “rock salmon”, tetapi sebetulnya itu ikan hiu kecil,
- Jangan makan di restoran yang terdapat ikan hiu pada daftar menunya,
- Jangan belanja di pedagang atau pasar ikan yang menjual hiu,
- Hindari kosmetik yang mengandung squalene (minyak dari hati hiu),
- Hindari produk dan souvenir dari hiu,
- Bergabunglah dengan organisasi yang melindungi hiu,
- Beritahu teman dan keluarga tentang pentingnya melindungi hiu, dan
- Pelajari tentang hiu, semakin tahu tentang hiu, kita akan semakin menghargainya.