[caption caption="Gianni Infantino dari Swiss terpilih sebagai Presiden FIFA pada Kongres di Zurich, Swiss, 26 Februari lalu ǀ Foto : VOA Indonesia"][/caption]Kegaduhan global terjadi begitu tersiar data dari firma hukum Mossack Fonseca di Panama, dan kini mencuat dengan nama skandal "The Panama Papers". "Panama Papers" adalah dokumen rahasia yang memuat daftar klien besar di dunia, yang diduga menginginkan uang mereka tersembunyi dari endusan pajak di negaranya.
Sudah banyak diberitakan tokoh-tokoh di berbagai belahan dunia dari berbagai kalangan, termasuk dari Indonesia, yang namanya masuk dalam "Panama Papers".
Terakhir, VOA Indonesia memberitakan bahwa Gianni Infantino, yang baru saja terpilih sebagai Presiden Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) yang baru , namanya juga tercantum dalam dokumen “Panama Papers”.
Polisi di Swiss hari Rabu (6/4/2016) menggeledah markas badan sepakbola Eropa - UEFA, setelah nama mantan sekjennya Gianni Infantino ada dalam bocoran dokumen yang disebut “Panama Papers” itu. Gianni Infantino terpilih sebagai Presiden Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) pada Kongres 26 Februari 2016 lalu.
Lebih jauh UEFA mengatakan “akan memberikan seluruh dokumen yang relevan kepada polisi federal” dan pihak berwenang Eropa, serta akan “bekerjasama penuh” dalam penyelidikan tersebut.
Kasus ini tentu saja akan berdampak buruk bagi FIFA yang sampai sekarang belum selesai dari permasalahan skandal korupsi para pejabatnya di era sebelumnya.
Dan selanjutnya pasti akan berimbas pula pada kondisi persepak-bolaan di Indonesia, yang kini sedang melakukan pendekatan dengan FIFA dalam upaya untuk melakukan reformasi total PSSI. Bisa jadi nasib PSSI menjadi semakin tidak menentu, sehingga akan molorlah dan entah kapan status bekunya akan bisa dicairkan lagi.
Salam dari saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H