Sudah lama aku ingin menuliskan mengenai hal ini,
Aku bukan orang yang sering bepergian dengan kereta api. Namun setiap kali aku duduk di kereta api (walau itu Bandung – Jakarta saja), memandang pemandangan di luar jendela, saat melewati ladang, sawah, sungai. Ada perasaan berkecamuk, bangga, sedih, kecewa,…
Pemandangan yang begitu mempesona, sawah hijau terhampar, gunung-gunung jauh terlihat, namun yang menarik perhatianku…..tiang-tiang listrik yang menjulang, jembatan kereta api yang kokoh, … waw, luar biasa orang-orang yang mengerjakan semua ini. Aku tidak bisa berhenti mengagumi para tukang yang membantu mendirikan tiang-tiang ini, membantu mengerjakan jembatan, dengan peluhnya, dengan (mungkin) resiko kehilangan nyawa….
Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka, aku bangga kepada mereka… bagiku, orang-orang kecil ini, merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, yang membantu membesarkan bangsa… Karena mereka, rumah kita bisa menerima aliran listrik, dan kita bisa menikmati banyak fasilitas yang membutuhkan listrik….Aku sangat bersyukur karena mereka ada, karena mereka mau.
Namun, pedulikah kita kepada mereka? Pernahkah kita berpikir, dari mana asal terang yang sekarang kita nikmati? Atau… ya mereka toh dibayar, mereka juga melakukan kan dapat gaji juga, ya sudah digaji lah, apa perlunya kita mikir mereka bagaimana, harus peduli pada mereka. Tapi… apakah pernah kita berpikir? Kalau mereka tidak mau melakukan hal tersebut? Tidak terbayang, kan? Kalau kita harus hidup dalam gelap….
Mungkin kita tidak dapat semudah itu bisa berkenalan kepada mereka, mungkin kita tidak bisa memberikan barang sebagai ungkapan rasa terima kasih…, tapi kurasa, kita dapat mendoakan mereka dan keluarganya, agar dimanapun mereka berada, selalu dalam perlindungaNya.
Terima kasih loh, Pak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H