Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Majukan Industri Pariwisata Indonesia

10 Maret 2022   17:20 Diperbarui: 10 Maret 2022   17:28 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingatkah saat kita sekolah dasar, menengah dan atas, bahwa Indonesia dianugerahi oleh Tuhan dengan letaknya yang strategis? 

Negara kita berada diantara 2 benua, terletak digaris katulistiwa, terdiri beribu-ribu pulau besar dan kecil, mengalami dua musim sehingga limpahan sinar Matahari yang menyebabkan banyak tanaman bisa tumbuh dengan baik sehingga negara kita banyak kelebihan dibandingkan negara lain.

Beberapa kelebihan Negara kita seperti menjadi megabiodeversitas, keragaman suku, budaya, bahasa dan keindahan alam yang sangat potensial dikembangkan industri pariwisata internasional. Keindahan alam bahari, dataran rendah, dataran tinggi yang memiliki karakteristik wisata masing-masing.

Namun apa yang terjadi jika kita bandingkan dengan dunia wisata Negara tetangga, terutama dari indikator kunjungan wisata asing?

Prof. Mudrajad Kuncoro di kolom Analisis Koran Kedaulatan Rakyat tanggal 8 Maret 2022 melaporkan kunjungan wisatawan manca negara (wisman) tahun 2019 (sebelum pandemi Covid 19) ke Indonesi mencapai 16 juta.

 Sedangkan Malaysia 25 juta, Vietnam 18 juta, Thailand  39 juta. Padahal dari modalitas sebagaimana disampaikan di awal, Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan negara-negara tetangga.

Wisnutama yang pernah menjabat Menparekraf pada Dialog Positif seri 400 yang dipandu Abu Marlo, mengatakan Singapura mencapai 16 juta, sama dengan Indonesia yang luas wilayahnya jauh lebih kecil. Apa rahasia yang ditempuh oleh Thailand sehingga menjadi juara satu dalam menarik Wisman?

Setelah dipelajari, menurut Pemilik salah satu Stasiun TV swasta ini, strategi pariwisata di Thailand dengan membangun cerita (story) dari objek wisatanya (tingkat memori/pikiran) dan membangun restoran Thailand (tingkat rasa) di Negara-negara yang potensial mendatangkan Wisman. 

Di setiap restoran tersedia informasi berupa cerita yang dikemas menarik sambil menikmati masakan Thailand. Memang perlu waktu dan program yang serius baik pemerintah maupun pelaku industri pariwisata.

Pemerintah sudah menetapkan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), yaitu Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Likupang, dan Mandalika. 

Strategi story dan restoran yang dilakukan Thailand perlu diadopsi. Cerita tentang Candi Prambandan dan Borobudur yang disajikan secara menarik di restoran yang menyajikan menu nusantara seperti gudeg/soto/rendang dll perlu dicoba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun