Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yogyakarta, Kota Budaya

11 Januari 2022   22:09 Diperbarui: 11 Januari 2022   22:19 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Kata Masrukan dalam diskusi di group WA Smaven A.1.1. masih ingat apa yang disampaikan Pak Suparman (Guru Sastra) jika diurai, Sakti = 3, Cipta = 8, Kusuma = 9, dan Jati = 1. Jadi himpunan huruf dari belakang ke depan menjadi 1983 yang merupakan tahun berdirinya SMA 7 Yogyakarta.

Lebih jauh lagi, itu makna filosofi dari puji-puji jayalah pikiran angkatan muda sejati. "Ya Gusti, aku baru ngeh sekarang bahwa di Jawa, khususnya di Yogyakarta ini penuh dengan simbol-simbol yang bermakna sangat dalam dan merupakan peninggalan budaya para leluhur kita yang sudah banyak dilupangan.

Perjalanan pulang menembus Benteng Kraton sambil mengiat-ingat masa muda dulu dengan sepeda balap warna silver, "sahabat" setia yang membawaku ke Malioboro untuk melepas penat di hari libur di Indra, Soboharsono, atau Widya. Sepeda ini dulu dibelikan Bapakku di Bumiayu kampung halamanku yang dikirimnya dengan Post. Aku jadi teringat jasa-jasa Bapak yang telah mengirimku ke Yogyakarta dan akhirnya bisa tembus ke UGM. "Maturnuwun Bapak, semoga damai di alam sana," dan tidak terasa air mata ku pun menetes.

Hampir pukul 11 sampai di Kampus Biru yang terkenal dengan Kampus kerakyatan dan Kampus Ndeso. Jadi Pucuk pimpinan negeri ini sekarang yang jebolan kampus ini juga bisa dijuluki sebagai Presiden Ndeso. Tampak Ghaha Shaba tempat aku diwisuda dan ingatanku kembali melayang saat setelah aku menerima ijazah dan duduk kembali ke kursi, air mataku tanpa dapat aku bendung mengalir sangat deras. Aku terharu sekaligus malu waktu itu. Sampai-sampai teman di sebelahku bertanya heran, "koe ki ngopo to luk?" aku hanya bisa menunduk dan membisu saja.

Dan perjalanan ngowesku harus berakhir di warung Bakso dan Mie Ayam Pak Narto di Jakal Km. 6. "Mie ayam campur bakso, minumnya jeruk anget mas."

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun