Tantangan Profesi PR di Era Digital

Di era digital semua tren mengarah dan tak lepas dari pemanfaatan teknologi. Perkembangan dan kecanggihan teknologi bisa menjadi peluang sekaligus tantangan bagi seorang Public Relations (PR). 

Internet hadir sebagai salah satu gebrakan dari pesatnya teknologi yang menjadikan tantangan bagi PR untuk dapat menjangkau sasarannya secara efektif dan menjadikannya sebagai media baru. 

Karakteristik internet yang mampu menyajikan informasi secara cepat dan banyak dapat mempengaruhi praktisi PR, mengingat siapapun yang mengakses internet mempunyai kemampuan untuk mempublikasikan informasi yang berpotensi sebagai konsumsi masyarakat global.

Dalam menjalankan praktisi menjadi seorang PR dalam era digital tentunya menimbulkan tuntutan bagi seorang PR agar bisa melawan tantangan yang ada. 

Seorang PR perlu menyesuaikan gaya komunikasinya agar bisa membangun kepercayaan dan reputasi perusahaan, lembaga ataupun organisasi yang diwakilinya, mengingat karakteristik media digital internet mampu diakses semua orang. Seorang PR juga ditantang untuk memiliki kemampuan baru dalam menggunakan media digital sebagai media PR, seperti:

• Kemampuan mengenal dan memahami IT. Dalam menjadi seorang PR di era digital tentunya tidak mudah, PR hendaknya bisa merangkul masyarakat melalui media digital dengan memahami karakteristik tiap-tiap jenis media digital.
• Kemampuan dalam menganalisa dan menginterpretasi serta koordinasi dengan pihak mitra melalui media digital
• Kemampuan dalam menjadikan sebuah informasi yang mudah dipahami.

Seorang PR juga harus memperhatikan strategi nya dalam menjadi PR di era digital, strategi PR di era digital meliputi beberapa hal seperti: Website, Pers Online, e-newsletter, blog, dan sosial media, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi seorang PR karna menjadi suatu hal yang harus dikuasai agar mendapati reputasi dan kepercayaan dari masyarakat dunia maya. 

Hal ini juga berhubungan dengan banyaknya perusahaan ataupun lembaga yang sudah menggunakan internet sebagai media promosi. Praktisi PR juga dituntut harus dapat mengoptimalkan media digital internet sebagai media baru PR di era digital.