Mohon tunggu...
leyra virna
leyra virna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

aku lebih suka nonton film romance and action

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upaya Pencegahan Demam Berdarah

17 September 2024   20:43 Diperbarui: 17 September 2024   20:48 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demam Berdarah Dengue atau yang sering kita sebut dengan DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini dapat menyebabkan penderita akan mengalami demam mendadak, sakit kepala, mual dan penderita akan mengalami kemerahan di bagian permukaan tubuh.
* Tantangan dalam penanganan DBD
1. Pencegahan Penularan
Nyamuk Aedes Aegypti dapat berkembang biak di lingkungan yang bersih dan lembab, terutama di tempat penampungan air. Mengurangi tempat perkembang biakan nyamuk adalah tantangan besar, terutama di daerah yang padat penduduk.
2. Deteksi dini dan pengobatan
Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah perkembangan ke bentuk yang lebih parah. Namun, keterbatasan fasilitas kesehatan dan akses informasi sering menjadi hambatan.
3. Keterbatasan Vaksin dan Obat
Meskipun terdapat vaksin DBD yang tersedia, vaksinasi tidak sepenuhnya melindungi dan tidak semua orang memiliki akses. Selain itu, tidak ada obat khusus untuk penyakit DBD, sehingga pengobatan utama adalah manajemen gejala.
4. Kesadaran Masyarakat
Kuranganya pemahaman masyarakat tentang cara pencegahan dan gejala DBD dapat menghambat upaya pengendalian.
* Peran Kesehatan Masyarakat
1. Edukasi dan Kesadaran
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan DBD,dengan cara membersihkan saluran air, menerapkan 3M(Menguras,Menutup dan Mendaur ulang barang bekas) dan jangan membiarkan air menggenang.
2. Pengendalian
Melakukan program pengendalian nyamuk seperti fogging dan penyuluhan tentang cara pencegahan perkembang biakan nyamuk.
3. Pemantauan dan Survei
Mengumpulkan data-data tentang kasus DBD dan sumber sarang nyamuk untuk mengidentifikasi daerah berisiko tinggi dan melaksanakan intervensi secara efektif.
4. Kolaborasi dengan Komunitas
Melakukan kerja sama dengan komunitas lokal untuk melakukan tindakan pencegahan, seperti membersihkan saluran air, membuang air yang terdapat jentik jentik dll.
5. Penguatan Sistem Kesehatan
Meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan untuk perawatan dan penanganan kasus DBD dengan baik. Upaya dari pemerintah kesehatan dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk mengatasi tantangan penyakit DBD ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun