Belajar dan pembelajaran merupakan dua hal yang saling berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan dalam proses kegiatan pembelajaran. Dalam proses kegiatan pembelajaran peserta didik adalah subjek dan objek utama. Proses kegiatan pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang ada proses interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga terciptanya chemistry yang baik antara guru dan peserta didik. Hal penting yang dapat dilakukan untuk membangun proses interaksi guru dan peserta didik, yaitu dengan menganalisis kebutuhan peserta didik melalui bahan ajar, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar, dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Pendekatan berdiferensiasi merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisis kebutuhan belajar peserta didik. Â Pendekatan berdiferensiasi melibatkan metode pembelajaran, strategi, media pembelajaran, dan asesmen berdasarkan profil belajar peserta didik untuk penyesuaian proses pembelajaran. Dalam pendekatan ini guru harus memperhatikan tiga hal utama, yaitu; kesiapan belajar peserta didik, minat belajar peserta didik, dan gaya belajar peserta didik. Kesiapan belajar ini mencakup kemampuan awal yang dikuasai peserta didik dalam memahami konsep belajar. Sedangkan minat dan gaya belajar merupakan cara terbaik bagi peserta didik untuk menerima dan mentransfer informasi, apakah minat dan gaya belajar peserta didik tersebut termasuk visual, auditori, atau kinestetik.
Media pembelajaran adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk menganalisis kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran. Karena media pembelajaran merupakan berbagai alat atau bahan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam memahami dan menguasai materi pelajaran. Melalui analisis kebutuhan peserta didik dalam media pembelajaran, guru dapat mengelompokkan peserta didik berdasarkan kebutuhan belajarnya. Karena setiap individu peserta didik memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda dalam menggunakan media pembelajaran sebagai alat belajar mereka. Dalam hal ini guru dapat menciptakan berbagai media pembelajaran sekreatif mungkin, kemudian ditawarkan kepada peserta didik. Berikut adalah beberapa contoh media pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta didik, diantaranya yaitu; Media teka-teki silang dari aplikasi word wall, media kuis tanya jawab dari aplikasi quizizz, media digital canva dan powtoon yang dapat digunakan sebagai alat untuk memahami materi.
Pentingnya memahami kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran berguna untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, selain itu juga dapat membangun hubungan interaksi yang positif dan responsif antara guru dengan peserta didik. Dengan adanya hal tersebut, peserta didik akan merasa dipahami dan mendapat perhatian penuh dari guru. Sehingga peserta didik akan termotivasi untuk mengikuti mengikuti kegiatan pembelajaran, selain itu peserta didik lebih percaya diri dalam mengembangkan potensi dirinya.Â
Guru yang responsif dalam memahami kebutuhan belajar peserta didik dapat menciptakan proses pembelajaran yang inklusif dan efektif, di mana setiap peserta didik mendapat perhatian dan merasa dihargai serta didukung berdasarkan kebutuhan mereka dalam proses pembelajaran. untuk menganalisis kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran juga membutuhkan kolaborasi guru dengan orang tua peserta didik.  Karena peran orang tua dapat memengaruhi minat dan motivasi  peserta didik dalam belajar. Selain itu peran orang tua juga dapat tolak ukur pendukung perkembangan peserta didik dalam akademis, sosial, dan emosional. Karena orang tua merupakan lingkungan pertama yang dapat membentuk karakter dan kepribadian peserta didik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H