Sejak berkembangnya komunitas dan organisasi-organisasi kepenulisan di Indonesia, geliat dan semangat menulis di kalangan generasi muda pun tumbuh pesat. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya jumlah penulis muda beserta karya-karya yang mereka hasilkan. Saya adalah salah satu penulis yang juga dibesarkan oleh organisasi dan komunitas kepenulisan. Tiga tahun lalu, saya juga membentuk sebuah komunitas menulis via facebook dengan nama Be a Writer (BAW) Indonesia. Anggota BAW sebelumnya hanya berjumlah 100 orang, tapi di awal tahun ini, kami membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi yang ingin bergabung dengan grup facebook BAW Community. Cukup klik “join” di grup facebook BAW Community. Alhamdulillah, jumlah anggota meningkat pesat menjadi kurang lebih 500-an, dengan jadwal belajar yang rutin dipandu oleh penulis-penulis yang sudah menerbitkan puluhan buku.
BAW Indonesia juga memiliki sosial media lain yang menjadi sarana berbagi ilmu-ilmu menulis dan pengalaman menulis, yaitu www.bawindonesia.blogspot.com, fanspage BAW Community, dan twitter @BAWCommunity. Jumlah pengunjung dan followernya bisa dikatakan lumayan, untuk sebuah komunitas kecil yang bergerak terbatas.
Tentunya, gerak kami tak hanya berhenti sampai di situ. Atas inisiatif salah seorang pengurus, Elita Duatnofa, BAW Indonesia kini memiliki kegiatan offline, yaitu mengunjungi sekolah-sekolah dan pesantren-pesantren tingkat SMP-SMA untuk memberikan pelatihan menulis agar mereka menjadi remaja yang kreatif dan produktif. Bisa memanfaatkan masa remaja dengan sebaik-baiknya, sebab menulis memiliki banyak manfaat:
- Sarana mengeluarkan pendapat, gagasan, dan ide yang barangkali bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain yang membaca karyanya.
- Sarana mencurahkan isi hati secara positif, agar emosi dapat terkelola dengan baik dan tidak sembarangan dilampiaskan kepada orang lain.
- Untuk mengasah otak kanan agar semakin kreatif dalam mengembangkan imajinasi.
- Sebagai salah satu aktivitas yang mendatangkan prestasi, kelak bermanfaat untuk portofolio dan pengalaman hidup ke depannya.
- Bila dikirimkan ke media yang memberikan honor, dapat memberikan pemasukan tambahan. Masih muda sudah bisa mencari uang.
Dan masih banyak lagi manfaat menulis. Kita tahu bahwa usia remaja adalah usia yang labil, emosional, tapi juga memiliki semangat yang tinggi dan meledak-ledak. Apabila remaja bersemangat ke arah yang positif, keuntungannya akan sangat besar. Remaja adalah calon-calon pemimpin bangsa. Kita tentu menginginkan calon-calon pemimpin yang kreatif, inovatif, dan produktif.
Namun, sayangnya, kita banyak mendengar kasus-kasus remaja yang tidak baik, seperti tawuran, membunuh orang karena cintanya ditolak, patah hati sampai bunuh diri, narkoba, kekerasan seksual, dan lain sebagainya. Mereka yang menjadi korban, akan terpuruk dan merasa tak punya keinginan untuk hidup lagi.
Oleh karena itu, BAW Community meluncurkan program “MOVE ON” dengan menulis. Beberapa anggota BAW yang dipandu oleh Elita Duatnofa, telah mengunjungi beberapa sekolah dan pesantren, diantaranya Mts Muhammadiyah Depok, SMAN 92 Jakarta Utara, Pesantren Ar Rahmaniyah Cilodong Depok, SMK Wali Songo 2 Depok, SMPIT Ar Rahmaniyah (Putri) Depok. Insya Allah, selanjutnya di MAN 7 Jakarta, SMAN 38 Jakarta, SMPIT Ar Rahmaniyah (Putra).
[caption id="attachment_336205" align="aligncenter" width="300" caption="SMK Wali Songo 2 Depok"][/caption]
[caption id="attachment_336206" align="aligncenter" width="300" caption="SMAN 92 Jakarta Utara"]
[caption id="attachment_336207" align="aligncenter" width="300" caption="SMPIT Ar Rahmaniyah (Putri) Depok"]
[caption id="attachment_336213" align="aligncenter" width="300" caption="SMPIT Ar Rahmaniyah (Putri) Depok"]
[caption id="attachment_336214" align="aligncenter" width="300" caption="MtS Muhammadiyah Depok"]
[caption id="attachment_336215" align="aligncenter" width="300" caption="Para Penulis BAW Indonesia"]
Kegiatan kami di sekolah tersebut, adalah:
- Pelatihan menulis yang dipandu oleh dua sampai tiga orang mentor, yaitu penulis-penulis yang sudah berpengalaman menerbitkan buku.
- Pelatihan “move on” yang dipandu oleh Elita Duatnofa, yaitu mengarahkan remaja agar move on dari segala permasalahan yang tengah membelit dan melampiaskannya pada kegiatan positif, salah satunya adalah menulis.
Berapa biaya untuk semua pelatihan itu? TIDAK ADA, alias GRATIS. BAW Community tidak meminta bayaran sepeser pun dari sekolah-sekolah yang kami datangi, sekalipun itu biaya transportasi. Semua biaya dikeluarkan oleh anggota BAW yang patungan untuk mendanai kegiatan tersebut. Jika ada sekolah yang memberikan kenang-kenangan (seperti parcel buah dan lainnya), itu kami anggap sebagai bonus. Sebab, niat kami hanya untuk berbagi.
Berapa biaya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut, jika diadakan dalam bentuk seminar, workshop, talkshow berbayar? Paling minim Rp 100.000/tiket, sementara kita tahu, tidak banyak remaja yang memiliki antusiasme untuk menghadiri seminar-seminar semacam itu. Kalaupun berminat, uang saku tidak mencukupi. Untuk itulah, anggota BAW sukarela memberikan pelatihan menulis secara gratis kepada para remaja, agar mereka bisa mengisi masa muda dengan kegiatan yang positif sehingga kelak bisa membangun bangsa dan negara Indonesia.
Untuk ke depannya, kami juga memiliki rencana kegiatan yang membutuhkan pendanaan dari sponsor, karena tidak sedikit dana yang dibutuhkan, yaitu:
- Melanjutkan rangkaian pelatihan menulis ke sekolah-sekolah SMP-SMA dan Pesantren yang sementara ini masih di sekitar Jabodetabek. Jika mendapatkan pendanaan dari sponsor, kegiatan tersebut dapat kami perluas ke luar Jabodetabek. Kami sudah mendapatkan permintaan dari sekolah-sekolah di luar Jabodetabek, tapi masih terkendala oleh dana biaya transportasi dan biaya-biaya lain untuk mendatangkan pelatih.
- Pelatihanmenulis di sekolah-sekolah dasar negeri, Taman Pendidikan Al Quran (di masjid-masjid), yang menyasar kepada siswa dari keluarga miskin dan tidak mampu, diserta pemberian sumbangan buku bacaan anak untuk merangsang minat baca.
- Pelatihan Public Speaking untuk remaja dan penulis pada umumnya. Kita tahu bahwa public speaking ini penting di era globalisasi, di mana kita perlu menjelaskan ide-ide dalam bentuk verbal. Sayangnya, tidak banyak orang yang bisa menguasai kemampuan berbicara di muka umum ini dengan baik.
- Selain kepada para remaja, kami juga ingin memberikan pelatihan-pelatihan menulis secara gratis kepada para ibu rumah tangga agar mereka memiliki keahlian yang dapat menyumbangkan pemasukan bagi keuangan keluarga.
- Dana yang tersedia juga hendak kami gunakan untuk membuat atau menyewa kantor sekretariat BAW Community yang bisa dijadikan tempat kegiatan bersama.
Tentunya kami berharap kegiatan-kegiatan tersebut dapat disokong oleh Lazismu, sebagai lembaga nirlaba tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, dan sedekah yang diperoleh dari perorangan, perusahaan, lembaga, dan instansi lainnya. Semoga BAW Community dapat ikut mengadakan kegiatan Aksi Bareng Lazismu untuk Indonesia yang kreatif, produktif, dan inovatif melalui menulis!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H