Mohon tunggu...
Leyla Imtichanah
Leyla Imtichanah Mohon Tunggu... Novelis - Penulis, Blogger, Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga dengan dua anak, dan penulis. Sudah menerbitkan kurang lebih 23 novel dan dua buku panduan pernikahan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengungkap Pesona Desa Bagendit sebagai Desa Wisata Potensial

9 November 2022   17:57 Diperbarui: 9 November 2022   18:02 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situ Bagendit/ Foto: Dok. Pribadi

Menikah dengan orang Garut membuat saya jadi punya kampung untuk pulang. Sebagai orang Jakarta, kalau mudik ya sekitar Jakarta saja. Setelah menikah, baru deh saya merasakan mudik yang sebenarnya yaitu pulang ke kampung. Kebetulan rumah mertua saya itu berdekatan dengan Desa Bagendit, masih satu kecamatan. 

Senang sekali tiap pulang kampung, bisa menghirup udara segar pedesaan. Rumah mertua saya itu seperti gambar anak SD. Di sebelahnya ada gunung dan sawah. Bagi orang kota yang jarang melihat pemandangan hijau-hijau begini, tentu saja pemandangan ini memanjakan mata. Tak perlu wisata ke mana-mana. Cukup ke desa sebelah, yaitu Desa Bagendit. 

Pagi hari, saya dan suami bersepeda ke arah Desa Bagendit, melewati Danau Situ Bagendit yang terkenal. Jalan utamanya sudah diaspal, meskipun konturnya turun dan menanjak. Lumayan deh, saya sampai harus turun dari sepeda saat jalannya menanjak. Di samping kiri dan kanan jalan ada pepohonan rimbun yang membuat udara jadi sejuk. 

Desa Bagendit ini bisa lho dimasukkan ke dalam Desa Wisata Ramah Berkendara, karena jalanannya sudah mulus dan memiliki dua jalur. Saya dan suami pun bisa naik sepeda melewati jalananan Desa Bagendit dengan menyenangkan. Bisa juga naik motor atau mobil untuk menjelajahi desa ini. Jangan lupa mampir ke tempat wisata dan belanja oleh-oleh. 

Desa Bagendit ini punya potensi wisata yang bagus. Danau Situ Bagendit sendiri sudah dijadikan tempat wisata dan baru saja selesai direvitalisasi, sehingga menjadi lebih menyenangkan untuk rekreasi. Kita bisa naik perahu kayu atau motor untuk menyusuri danau. Kemudian duduk-duduk di pinggir danau sambil makan makanan ringan yang dijual di sekitarnya. Ada juga fasilitas bermain anak dan toilet yang bersih.   

 

Untuk makanan dan oleh-oleh, di sini banyak UMKM penghasil Dodol Garut. Saya saja belanja dodol langsung di tempat pembuatannya. Dodol Geulis kacang merah adalah favorit saya. Isinya kacang merah halus dan gula merah yang sudah dimasak menjadi dodol. Manis tapi tidak terlalu. Dibungkus dengan daun jagung kering, salah satu cara untuk melestarikan alam dengan memanfaatkan limbah tanaman. 

Produk pertaniannya pun bisa langsung dibeli dari petani setempat apabila sedang panen. Jeruk Garutnya enak banget lho, manis dan segar. Saya sih berharap ada Festival Kreatif Lokal di Desa Bagendit ini untuk menyalakan gen kreatif masyarakat supaya desa ini bisa berkembang menjadi desa wisata. Tentu nantinya akan bisa membangkitkan perekonomian Indonesia. Sebagaimana yang dilakukan oleh Adira Finance. 

Baru-baru ini Adira Finance menyambangi 5 Desa Wisata Ramah Berkendara di beberapa wilayah Indonesia.  Semoga nanti bisa bertambah lagi ya, salah satunya Desa Bagendit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun