Kompasiana of the Year adalah mbak Gaganawati Stegmann.
Lifetime Achievement adalah Kita semua.
Selain saya senang bisa menyapa beberapa Kompasianer yang hadir, saya menikmati pidato kemenangan mbak Gagana. Apa yang mbak Gagana sampaikan sangat keren. Harapannya untuk lebih banyak perempuan Kompasianer masuk nominasi Kompasiana Award adalah sangat baik.
Memang ketidakseimbangan jenis kelamin nominator cukup menyolok. Tiada perempuan di antara nominator Best in Opinion dan Best in Ficton. Kriteria seseorang untuk mendapatkan Kompasiana of the Year yang punya dedikasi tinggi terhadap Kompasiana, memberi pengaruh positif kepada seluruh Kompasianer serta mendukung kegiatan komunitas di sepanjang tahun 2020 , yang memang banyak bertumpu pada komunitas yang menggunakan media daring dinilai tepat.
Tentu sayapun tidak boleh tidak mengapresiasi kebaikan sesama kompasianer dan tim redaksi Kompasiana yang memberi kesempatan kepada saya, kompasienar relatif baru untuk menerima 'award' pada Kompasianival 2019.Â
Menurut saya, suatu 'award' semestinyalah bukan suatu kebanggan sesaat, melainkan sebagai bagian dari refleksi tiap individu yang dititipi, tentang apa kita kerjakan dalam hubungannya dengan pemberi 'award'. Bagi saya pribadi, 'award' bahkan bukan tujuan. Hadir di Kompasianivalpun baru mulai tahun 2019. Secara pribadi, tulisan manusia dewasa mendarat dalam nilai hidup. Â
Peristiwa itu tentu tidak saya lupakan karena saya memulai menulis dan produktif di Kompasiana justru pada situasi saya tidak dapat melakukan pekerjaan lain selain menulis, karena suatu disabilitas fisik selama lebih dari empat bulan. Oleh karenanya, 'award' adalah kejutan yang saya bahkan tak pernah impikan atau rencanakan. "What next"? Semua orang, termasuk Kompasianer, akan kembali ke kehidupan nyata, yang juga tak kalah dinamis.Â
Kompasianival 2020 telah dilaksanakan. Dengan mendapat respons yang berbagai dan dalam suasana pandemi COVID-19 yang jumlah kasusnya masih terus meningkat, secara umum bisa dikatakan bahwa acara Kompasianival telah lancar dilaksanakan. Memang pandemi COVID-19 telah merubah tatanan kehidupan kita.
Bahkan dalam banyak hal, COVID-19 membolak-balik dan memporak-porandakan banyak situasi. Situasi kompleks pandemi COVID-19 ini, adalah menarik melihat tema diskusi yang digelar pada acara Kompasianival selama tiga (3) hari, misalnya terkait proses belajar daring selama pandemi COVID-19 dan bagaimana merespons pengangguran melalui Undang-undang Cipta Kerja yang kontroversial.
Kompasiana dalam Merespons Isu dan Dinamika Keluarga, Nasional dan Global.Â
Kompasiana yang mengusung misi 'beyond blogging' ini tentu punya serangkaian kebijakan untuk bisa mengusung banyak pikiran dan ide, yang menurut saya tentu sekaligus tetap menerapkan misi yang sejalan dengan misi keseluruhan Grup Kompas.