Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Alien Bernama Kkum

1 Desember 2019   23:52 Diperbarui: 3 Desember 2019   20:45 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entahlah, aku tak paham kau berdarah apa dan berasal dari mana, karena kau hanya datang di malam hari dan pergi sebelum terbit pagi

Meski tanganku coba menyentuh tubuhmu, dan hitam mataku nyaris hanya sekuku  berjarak dari wajahmu, kau memilih khusuk bersyariat dengan seluruh lilin malam yang pura pura tahu

Aku Kkum, katamu sember bernada alto, mencoba keras meniru alunan musik tekno 

Dan suaramu tiba tiba memekik seperti belut teraliri pijar listrik, mengaku sebagai makhluk nyata yang lebih berakal daripada apa yang orang duga, membuat seluruh isi kamar berkejab penuh kilatan hijau 

Ini adalah perbuatan si Kapten Pandir, katamu panik, dan kau cepat meraih benang dan jarum menambal jubah takdir 

Dan angin pancaroba merisik dan bersumpah ialah sang bencana yang bertanggung jawab pada badai panas bergelombang

Aku terpana, hanya bisa memandang tak berdaya tubuhmu yang melesat lepas dari gravitasi ke arah jajaran Bima Sakti yang bermigrasi

Siapakah sebenarnya kamu?

Kehancuranmu tentu bukan bagian dari rencanamu, meski punahmu kini adalah atas kehendakmu

Melumer, daging dan darahmu menyatu bersama gerimis di titik matahari 

Dan ketika kau makin memudar, seketika ku sadar kau adalah Kkum, hanya sebuah mimpi berwarna terang yang telah memutuskan pulang bersama piring terbang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun