Saya sering berjalan kaki dalam setiap kali lakukan kerja lapang di wilayah Papua dan Papua Barat.Â
Di tengah perjalanan, saya beberapa kali menemukan perempuan berbicara sendirian atau melakukan hal-hal yang tak biasa.Â
Di wilayah dekat pasar Yotefa di Jayapura, saya juga bertemu dengan dua perempuan yang alami sakit kejiwaan dan berjalan dalam pakaian yang sangat terbatas. Bahkan, bisa diakatakan ia tidak berpakaian.
Sayangnya, publikasi Profil Kesehatan Papua yang terakhir, yaitu untuk tahun 2016 tidak memuat data formal jumlah kunjungan pasien sakit jiwa ke rumah sakit jiwa Abepura.
Namun demikian, data dari RSJ Abepura dirilis Cendrawasih Online pada awal 2019 menunjukkan bahwa pasien rawat inap dan rawat jalan dari Kota Jayapura di RSJ Abepura adalah 3.914 di tahun 2017.Â
Sementara pasien dari Kabupaten Jayapura adalah 1,023. Sejumlah 6.007 orang pasien berasal dari 34 kabupaten di Provinsi Papua di tahun yang sama. Di antara jumlah tersebut, pasien skizofrenia mencapai 3.174 orang.Â
Lama dan tingginya intensitas konflik yang terjadi antara masyarakat Papua dengan negara serta tingginya kasus kekerasan kekerasan terhadap perempuan karena konflik di dalam rumah tangga dan di publik berkontribusi pada tingginya kasus kesehatan jiwa perempuan Papua.
Sementara itu studi global yang memasukkan Indonesia dan beberapa wilayah Indonesia Timur, termasuk Papua juga menunjukkan korelasi positif antara tingginya kasus perempuan yang kehilangan anak karena kematian bayi ataupun keguguran dengan kesehatan jiwa. Ini merupakan indikasi yang perlu diwaspadai.Â
Terkait dampak konflik yang baru saja terjadi di Papua, Liputan6 menuliskan bahwa walau suasana di berbagai wilayah Papua bisa dikatakan lebih kondusif, dilaporkan bahwa pemulihan dari trauma dirasa tetap diperlukan.