Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Indonesia Butuh Orang "Gila" dalam Kabinet (1)

9 Juli 2019   12:10 Diperbarui: 10 Juli 2019   09:13 1758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Adam Nugroho (Sindonews.com)

Kementrian ini ta boleh dikelola ganya seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. 

Saat ini Kementrian Pembangunan Desa dan Daerah terpencil dan Transmigrasi mengelola banyak program yang seharusnya bisa baik, antara lain Bumdes, revitalisasi pasar desa, Nawakerja dengan jaringan online....Itu semua tidak mudah karena artinya menghidupkan dan membangun/merekonstruksi rantai nilai ekonomi desa agar masyarakat paling bahwa mendapatkan keuntungan ekonomi. Sturktur ekonomi yang direkonstruksi ini banyak musuhnya, mulai dari monopolis, duopolis dan pemain besar. 

Konektivitas antar wilayah bukan hanya soal infrastruktur fidik tetapi infrastrujtur ekonomi sosial dan pengetahun rantai nilai. 

Koordinasi dengan kementrian Kimpraswil dan Perdagangan serta BKPM/BKPMD menjadi keniscayaan. Kemitraan dengan Bank bank dan pemilik modal dll bakal jadi tuntutan. Adanya piranti keuangan yang beragam di tingkat lokal berupa obligasi daerah, di samping dana desa akan terjadi...cepat atau lambat.

Nah itu sulit kan? Tantangannya gurita seluruh negeri....

Sebetulnya orang seperti BTP bisa menjabat posisi di banyak jabatan. Beri ia pekerjaan yang sulit, yang orang lain tidak bisa pecahkan. Ketua KPK. Pimpinan BPJS. Apa lagi?

Pengalaman menjadi anggota DPRD sudah dikenal. Sementara sederetan panjang penghargaan yang ia terima bolehlah kita ingat kembali. Sebut saja penghargaan dari WWF untuk Komitmen penurunan emisi karnon  di beberapa sektor, penghargaan dari PT Telkom untuk Konektivitas Infrastruktur terbaik,  Penghargaan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau DKI 2015, Penghargaan  perencanaan terbaik dari Bappenas, Penghargaain peraih MDG terbaik dan Penghargaan pencapaian indikator MDG dari Bappenas, Penghargaan dari KPK dalam pengendalian  korupsi Pemda dari KPK. 

5. Profesor Felix Tani (Menteri Pertanian atau Menteri Pembangunan Desa) 

Kita kenal Kompasianer Profesor Felix Tani, kan? Memang saya belum berhasil membongkar CV nya, tetapi krebilitas atas tulisan dan analisisnya sangat baik untuk posisi Menteri Pertanian. Sayapun belum pernah melihat wajahnya. Tapi, boleh kita calonkan dan mohon tim Jokowi menelaahnya. Saya menduga, beliau adalah doktor yang mengawali kuliahnya di IPB. 

Pengetahuan pertanian, psikhologi sosial, antropologi pembangunan yang pro 'wong cilik' dan perempuan terbukti dituliskan berdasarkan pengalaman empiris dan riset. Artinya, ia bukanlah tokoh fiktif yang cuma aktif di dunia maya. 

Isu pertanian, pangan dan tenurial berkelindan membawa isu ketidakadilan gender dan kemiskinan  adalah area yang saya rasa Prof Felix tani bisa memberikan solusi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun