Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Lupakan Hampir Sejuta Pengungsi!

30 Maret 2019   11:33 Diperbarui: 31 Maret 2019   05:52 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak anak di antara pengungsi di Nduga, Papua (Jubi.com)

Sementara warga, media dan banyak pihak bersibuk dengan hiruk pikuk urusan persiapan debat Wapres/Cawapres nanti malam, lalu kita bisa saja lupa bahwa terdapat 850.772 orang pengungsi di berbagai wilayah pasca bencana di Indonesia. 

Jumlah pengungsi tersebut adalah mereka yang tersebar di 1.107 lokasi bencana di Indonesia sejak 1 Januari hingga 28 maret 2018. Ini adalah jumlah bencana yang terdiri dari bencana gempa bumi, erupsi gunung berapi, longsor, putting beliung, dan banjir. Bencana terus terjadi. Angka jumlah pengungsi sudah dekat dengan angka 1 juta. Ini adalah data dari BNPB baru baru ini.

Kepala Pusat Data dan Informasi Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Nugroho menginformasikan bahwa 1.107 bencana tersebut menyebabkan 279 orang meninggal dunia, 96 orang hilang, 1.340 orang luka-luka. 

Coba, dalam tiga bulan saja di tahun 2019, jumlah bencana sebegitu tingginya. Coba kita bandingkan dengan jumlah bencana keseluruhan dari tahun ke tahun.

bnpb.go.id, Maret 2019
bnpb.go.id, Maret 2019

Kitapun mendengar bahwa terdapat banyak kasus penyakit ISPA, gatal gatal dan diare di tenda pengungsian di berbagai wilayah tersebut. Kita baca dari berita, bahwa pemerintah mengerahkan petugas kesehatan di wilayah bencana. Untuk pasca bencana banjir bandang di Sentani, Dinas Kesehatan Papua mengerahkan 300 petugas kesehatan (2019). 

Pengungsi di Lampung Selatan, akgir Desember 2018 (Antara)
Pengungsi di Lampung Selatan, akgir Desember 2018 (Antara)

Apa sih yang sering kita lupakan dan abai ketika terdapat bencana? 

Studi berbagai pihak dan juga studi, pengalaman,  maupun observasi yang saya lakukan atas dampak bencana pada kehidupan warga terdampak, menunjukkan beberapa hal penting, antara lain :

1. Pendidikan. Sulitnya akses anak anak pengungsi pada layanan pendidikan. Banyak fasilitas pendidikan rusak dan tidak bisa dipergunakan lagi. Pembangunan kembali atau rehabilitasi atas banguna sekolah yang rusak biasanya memerlukan waktu. Pengalaman pada apa yang dialami penyintas gempa Lombok menunjukkan diperlukannya waktu sekitar 6 bulan untuk memperbaiki kembali seklah sekolah yang rusak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun