Berbahan plastik dari merek Parley Ocean Plastic atau botol plastik bekas yang berasal dari laut yang dikelola Parley, Adidas bertekad tidak menggunakan kantong plastk sebagai kemasannya. Produk baju tenis ini menjadi bagian dari Australia Open. Diinformasikan bahwa Adidas telah berhasil menjual lebih dari sejuta pasang sepatu yang terbuat dari botol plastik.
Botol plastik bekas kemasan air minum ini memiliki "kehidupan" barunya amenjadi celana yoga, jaket tebal emuk, atau sepatu. Pada Oktober 2018, mengikuti ajakan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), terdapat 250 merek lain yang mengikuti usaha untuk menggunakan bahan baku natural atau daur ulang.
Beberapa merek seperti Everlane, selain menggunakan bahan botol plastik bekas pada sebagian koleksinya juga menghilangkan penggunaan perlengkapan berbahan plastiK pada produk lainnya. Perlengkapan plastik yang tidak dipergunakan lagi itu adalah kemasan, ritsluting, dan lainnya. Everlaine juga mengurangi penggunaaan bahan sistetis seperti polyester, lycra nylon. Diketahui bahwa bahan bahan itu menggunakan produk turunan plastik yang bila dicuci melepaskan micro-plastik bersama air. Jadi, pilihannya adalah bahan natural atau daur ulang plastik.
H&M menuliskan dalam websitenya bahwa idealnya, bahan baku kain adalah katun kapas. Namun disadari pertumbuhan kapas membutuhkan banyak air. Ini menjadi tantangan untuk mendapatkan cukup katun dalam produksi tekstil dunia. Dengan tekad untuk memproduksi kain dari bahan berkelanjutan, H&M saat ini berfokus pada penggunaan bahan bahan daur ulang, baik itu untuk katun, kasmir, polyester, wool, dan juga sutra organik. Bahan daur ulang yang lain juga adalah kayu, botol, dan kertas juga perak.
Rupanya di bulan Februari 2019 yang lalu pabrik tekstil PT Kahatex mendapat kunjungan ibu Iriana Jokowi beserta para istri menteri dan mengadakan sosialisasi pencegahan dini kanker servix bagi 55.000 karyawan PT Kahatex yang 80% pegawainya adalah perempuan. Selain itu, kampanye stop menggunakan plastik sebagai kemasan juga dilakukan. Saya melihat, apresiasi kita pada perusahaan yang punya tekad menghasilkan produk dari bahan daur ulang perlu disampaikan.Â
Produsen produk fesyen yang menggunakan bahan dasar atau materi botol plastik bekas kemasan air minum mengatakan bahwa biaya produksi dari bahan daur ulang ini 10% lebih tinggi dari biaya menggunakan bahan baru. Perusahaan yang mengadopsi ini tentu telah berniat untuk menunjukkan tanggung jawab pada penggunaan bahan berkelanjutan untuk melindungi lingkungan. Begitu banyak contoh keren, kapan kita?Â
Pustaka : 1. Everlane; 2 Fesyen dari plastik botol, 3) Masa Depan Fesyen, 4) Daur Ulang dan Fesyen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H