Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Biksu dan Gadget

5 Maret 2019   06:52 Diperbarui: 5 Maret 2019   14:53 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang biksu yang mengenakan payung biru di Ayutthaya sedang memegang ipad (dokumentasi pribadi)

Studi menunjukkan bahwa Tibet memiliki prosentase tinggi, yaitu 95%, terkait penggunaan HP dan gadget di tahun 2015. Hal serupa juga ada di Thailand. 

Secara khusus, di lingkungan biara, memang banyak biksu yang memiliki akun FB dan IG. Mereka juga memiliki HP dan laptop. Karena biksu miskin, maka mereka biasa mendapatkan gadget itu dari keluarganya. Demikian Chinadaily news memberitakan. 

Belanja gadget di antara orang Tibet memang tinggi. Tercatat 700 dari 1.200 biksu yang berada di biara Champa Ling memiliki gadget dan dengan merek merek terkenal seperti Samsung, Huawei dan Apple. 

Biksu yang lahir di atas 1980 hampir semuanya mengenal gadget. Bahkan, Kuil memiliki kode quick response atau QR bagi pengunjung dan pejiarah sehingga secara mudah dapat mengakses layanan informasi dengan berbagai bahasa. Hal ini mempermudah penyebaran informasi. 

Informasi yang menggunakan bahasa Tibet dengan mudah muncul dalam bahasa bahasa dunia melalui penggunaan QR tersebut.

tech.com
tech.com
Di chiang Mai, bahkan ada program "Monk Chat" atau mengobrol dengan biksu. Program ini membuka kesempatan agar warga dapat berbicara apa saja dengan biksu. Biksu menggunakan gadget juga untuk belajar, termasuk belajar bahasa Inggris. Ini tentu sesuatu yang menarik.

Yang menarik, ada pesan biksu yang relevan juga untuk kita semua. Pesan itu adalah "Gunakan tekonologi, namun jangan teknologi menggunakanmu. Ketika kau menggunakan tekonologi, kau menjadi boss. Ketika teknologi menggunakanmu, maka kau adalah budak. Seenak enaknya teknologi menguasaimu, kau akan tetap menjadi budak". Pesan yang sangat relevan untuk kita juga.

Pustaka :

Satu

Dua 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun