Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Imlek dan "Chunyun" 2019, Mudiknya Penduduk China dan Migrasi Terbesar Sejagat Raya

4 Februari 2019   22:33 Diperbarui: 5 Februari 2019   14:22 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama masyarakat China di daratan China yang berjumlah 2,9 miliar, terdapat jutaan warga keturunan etnis China di seluruh jagad yang akan merayakan Tahun Baru Imlek tahun ini. Artinya, Imlek yang melibatkan banyak warga dunia ini juga disertai migrasi terbesar sejagat raya. (Ilustrasi: old.tehelka.com)

Kita mungkin tidak akan mengeluhkan adanya kemacetan mudik lebaran, bila mengenal apa yang terjadi pada saat Imlek di China. Bagaimana tidak? Bila jumlah pemudik kita pada lebaran 2018 adalah 19,5 juta, maka pemudik China yang hendak merayakan Imlek sebagai awal musim semi bersama keluarga pada tahun 2018 adalah 385 juta.

Chunyun (newssgd.com)
Chunyun (newssgd.com)
Data Statista.com yang diterbitkan Forbes tahun 2018 ini saya perbarui dan lengkapi dengan data pemudik lebaran di Indonesia untuk tahun 2018. Data ini membandingkan migrasi musiman dari jumlah pemudik pada perayaan Imlek di China dengan pemudik Thanks Giving di Amerika, ziarah Arba'een di Irak, upacara memandikan Sungai Gangga Kumb Mela di India, jamaah Haji dunia serta pemudik lebaran di Indonesia menunjukkan bahwa migrasi musiman pada saat mudik lebaran kita bukanlah apa apa. Meskipun demikian, kita selalu mengikuti upaya upaya pemerintah untuk memperbaiki sistem angkutan publik dan infrastrukturnya untuk melayani pemudik lebaran. 

Mudik Lebaran (jurnalasia.com)
Mudik Lebaran (jurnalasia.com)
Diolah dan Dikinikan dari Statista yang diterbitkan Forbes.com
Diolah dan Dikinikan dari Statista yang diterbitkan Forbes.com
Kita lihat ziarah Arba'een di Irak ternyata juga melibatkan migrasi musiman yang luar biasa, yaitu sebanyak 40 juta pada tahun 2016. Ziarah ini dilakukan tiap tahun di Karbala untuk memperingati akhir dari 40 hari hari berduka atas meninggalnya cucu Nabi Muhammad, Imam Shia, Husayn Ibn Ali yang wafat pada tahun 680. 

Pada saat itu, makanan dan akomodasi peziarah disediakan gratis oleh relawan. Husayn dipercaya sebagai tokoh yang melambangkan persatuan dan kemerdekaan di Iraq.

Arba'een (kashmeerobserver.net)
Arba'een (kashmeerobserver.net)
Di Amerika ketika masyarakat merayakan Thanks Giving 2018, Statista.com mencatat terdapat 48,5 juta penduduk melakukan perjalanan dengan mobil, 4,27 juta dengan penerbangan dan 1,48 juta menggunakan moda transportasi lainnya di tahun 2018. 

Bagi orang Amerika, Thanks Giving merupakan perayaan masa panen yang diadakan pada Kamis keempat pada bulan November. Perayaan ini dilakukan sejak diproklamasikan oleh  presiden George Washington, atas permintaan Konggres. 

Pada hari itulah, mayarakat akan mudik pulang ke kampung halaman menemui keluarga untuk berkumpul dan makan malam bersama dengan menu menu khusus seperti ayam kalkun dan kue kue khusus. Pertokoan dan pusat pembelanjaan akan penuh olehnya. 

Thanks Giving di America (msn.com)
Thanks Giving di America (msn.com)
Kesibukan orang India yang melakukan ziarah Kumbh Mela yang dilakukan setiap enam tahun sekali mungkin perlu kita ketahui. Kumbh Mela adalah upacara agama Hindhu yang diadakan bergilir di Allahabat (Prayagraj), Haridwar, Nashik, dan Ujjain.  

Upacara yang merupakan perayaan memandikan sungai Gangga ini memiliki arti menyucikan peziarah dari dosa dosanya. Pada tahun 2019 ini, diperkirakan akan terdapat sekitar 120 sampai dengan 150 juta orang yang secara bersamaan ke New Delhi. 

Perusahaan kereta api India telah mengajukan sekitar 800 kereta api khusus yang akan dikerahkan dari berbagai wilayah untuk melayani keperluan ini. Masyarakat akan ke Allahabad untuk berpartisipasi dalam Kumbh Mela. 

Kumbh Mela di India (businesstoday.com)
Kumbh Mela di India (businesstoday.com)
Pada saat Imlek, masyarakat China merayakan awal musim dan sekaligus melakukan liburan panjang atau melakukan Chunyun. Migrasi musiman ini meningkat dari tahun ke tahun. Bila menggunakan perhitungan moderat dengan peningkatan sebesar 3% dari tahun lalu, maka jumlah migrasi yang akan terjadi pada Imlek tahun ini akan mencapai sekitar 396,6 juta penduduk, atau sekitar 13,6 % dari total penduduk China yang merayakan imlek yaitu sekitar 2,9 miliar orang 

Bayangkan. Bahkan bila seluruh penduduk Indonesia bermigrasi saja tidak akan mengalahkan jumlah migrasi musiman masyarakat China hanya untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Wow! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun