Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indana dan "Ecoprint", Mencari Jejak Bumi

9 Januari 2019   22:17 Diperbarui: 10 Januari 2019   10:19 2788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah 7. Fiksasi. Fiksasi dengan air tawas (untuk efek warna lebih cerah) baru bisa dilakukan setelah 1 minggu. 

Rupanya perlu waktu untuk membuat ecoprint. 

Proses menata dedaunan di atas kain (Foto : Indana Laazulva)
Proses menata dedaunan di atas kain (Foto : Indana Laazulva)
Jadi, ecoprint adalah teknik mencetak atau menerakan bahan bahan seperti daun, bunga, akar, dan bahan tumbuhan lain ke atas kain., berikut warna dan guratannya.  Proses ecoprint dipercaya dapat menimbulkan efek terapi melalui sentuhan pada dedaunan serta bunga, aromanya, teksturnya. Juga merupakan terapi kecantikan spiritual. 

Suatu saat, dik Indana menawarkan dirinya untuk bergabung menjadi relawan untuk membantu penyintas gempa Lombok, ketika dik Indana mengetahui bahwa saya sedang bergiat dengan penyintas gempa Lombok. Alhasil, dik Indana akhirnya mengajari penyintas untuk membuat ecoprint, membuat bolu motif tenun dan juga sosialisasi kesehatan reproduksi bagi perempuan. Ini dilakukannya di 2 desa di Lombok Timur. Semuanya tanpa bayaran.

"Mbak, terima kasih ya saya telah diberi kesempatan untuk melakukan ini. Saya bisa berganti udara mbak. Supaya tidak selalu di Yogya". Haru saya mendengarnya. 

Pada kesempatan lain, dik Indana turut serta dalam pameran penggalangan dana untuk penyintas gempa Lombok. Alhasil, karyanya laris manis. Terlebih, satu karya ecoprint dik Indana yang akhirnya kami lelang dengan harga cukup baik. Sangat bahagia wajahnya. "Mbak, saya sengaja nabung bahan. Saya siapkan sutera untuk membuat ecoprint. Semua hasil penjualan untuk bantu penyintas ya. Untuk nambah bangun Hunian Sementara - Huntara ". 

Astaga. 

Mendengar semua ini, mata saya basah. 

Dik Indana bahkan tidak menyisakan hasil jual ecoprint untuk dirinya sendiri. "Seneng banget saya bisa lakukan ini. Saya senang bertemu dengan ibu ibu penenun dan penyintas gempa.".

Cinta dik Indana pada ecoprint,  pada keluarganya, dan pada sesama jadi satu. Ikhlas.

Di saat tanpa pekerjaan tetappun, semua yang ia lakukan adalah untuk sesama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun