Mohon tunggu...
Alex S R
Alex S R Mohon Tunggu... -

Just an ordinary man

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

PSSI Dikudeta

28 Februari 2011   14:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:11 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua umum, wakil ketua umum, dan Komite Eksekutif PSSI mendapat mosi tidak percaya dari 83 pemilik hak suara di organisasi tersebut. Mereka membentuk Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional dan akan menggelar kongres tersendiri.

Dalam keterangannya kepada wartawan di Hotel Atlet Century, Jakarta, Senin (28/2/2011), mosi tidak percaya itu diklaim telah disepakati oleh 83 dari 100 pemilik suara, yang terdiri dari Pengprov dan klub-klub PSSI.

"Sejak tadi malam kami rapat, tadi pagi juga. Akhirnya kami memutuskan mosi tidak percaya pada PSSI, dan juga membentuk Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional," demikian tutur Saleh Mukadar.

"Ini bentuk dari mosi tidak percaya," timpal Bob Hippy tentang pembentukan komite tersebut. "Kalau ada yang bilang tergantung FIFA, bukan FIFA yang menentukan. Sepakbola Indonesia ditentukan oleh 100 orang yang punya suara. Pemegang suara tertinggi itu yang 100, FIFA hanya organisasi internasional."

Komite yang diketuai oleh Sukawi Sutarip ini juga akan menjalinkan koordinasi pemerintah dengan FIFA, dan melaksanakan tugas kongres paling lambat 60 hari ke depan. Mereka juga berkeinginan mengembalikan statuta PSSI dengan mengacu secara lebih benar pada statuta FIFA. Hasilnya akan dilaporkan kepada pemerintah melalui menteri pemuda dan olahraga.

Sebelas anggota komite tersebut adalah Sukawi Sutarip, Syahrial K. Damopolli, Saleh Mukadar, Tuty Dau, Umuh Muchtar, Ilham Arif Siradjuddin, Algia Abu Bakar, Bons Rumbruren, Adnan Dambea, Dirk Soplanit, dan Ujib Abdal Sender Ijong.

Semoga saja upaya ini dapat betul-betul berhasil secara legal formil, dan tidak hanya sebagai wacana dari pihak oposisi untuk melawan Nurdin cs dan kroninya
.
Pencinta sepakbola saat ini membutuhkan aksi dan bukti bukan janji dan retorika-retorika saja, sehingga mereka dapat kembali menonton suguhan pertandingan bola yang bermutu dan menikmatinya, bukannya dijalan berpanas-panas, tidur ditenda atau di emperan GBK demi hanya untuk Demo menurunkan Nurdin.

Berikan Hak Pencinta Sepakbola !
Hak untuk pertandingan yang seru, berpedoman Fair Play, bukan pertandingan yang sudah diatur! permainan yang cantik dan adu strategi jitu, bukan pertunjukan tinju, kungfu, dan kickboxing ! kompetisi yang juaranya adalah Sejati Pilih tanding, bukan juara yang di karbit !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun