Mohon tunggu...
lexafadhillah
lexafadhillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa unisnu jepara

saya adalah mahasiswa unisnu jepara dari program studi PGSD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membentuk Karakter Toleran Untuk Menanggulangi Radikalisasi

3 Januari 2025   21:34 Diperbarui: 3 Januari 2025   21:34 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran krusial dalam membentuk karakter warga negara yang bertanggung jawab, toleran, dan menghargai keberagaman, terutama di tengah tantangan globalisasi dan penyebaran ideologi radikal. Selain mengajarkan hak dan kewajiban, pendidikan ini juga menanamkan sikap saling menghormati dan kerukunan, yang berfungsi sebagai benteng untuk melawan radikalisasi ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan Indonesia. Dengan penanaman nilai toleransi, demokrasi, dan pluralisme sejak dini, pendidikan kewarganegaraan dapat mempersiapkan generasi muda untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat.Topik "Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membentuk Karakter Toleran untuk Menanggulangi Radikalisasi" relevan karena pendidikan ini tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mengembangkan sikap positif terhadap keberagaman dan prinsip-prinsip demokrasi. Dengan mengedepankan pemahaman tentang pluralisme dan empati, pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk karakter yang dapat menanggulangi radikalisasi dan kekerasan. Melalui pendidikan ini,diharapkan masyarakat Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang lebih damai dan inklusif, dengan mengutamakan dialog dan perdamaian dalam menyelesaikan perbedaan.Pendidikan kewarganegaraan adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik, yang memahami hak dan kewajibannya serta bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks Indonesia, pendidikan kewarganegaraan menekankan pentingnya pengenalan nilai-nilai dasar seperti Pancasila, kebhinekaan, dan demokrasi. Pendidikan ini berperan penting untuk membentuk sikap toleransi, menghargai perbedaan, dan menjunjungtinggi prinsip-prinsip keadilan dan kebersamaan, sehingga dapat mencegah potensi radikalisasi yang dapat merusak keharmonisan sosial.Radikalisasi ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan Indonesia menjadi ancaman serius dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi. Penyebaran paham ekstremis dapat dilakukan dengan sangat cepat melalui media sosial, sehingga memerlukan pendidikan kewarganegaraan yang mampu membekali generasi muda dengan nilai-nilai kebangsaan yang inklusif dan pluralis. Pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat menjadi benteng yang menghalangi paham-paham radikal dengan menanamkan rasa saling menghormati, empati, dan pentingnya hidup berdampingan dalam keberagaman.Pendidikan kewarganegaraan berfungsi untuk menanamkan sikap toleransi sejak dini, terutama pada anak-anak usia sekolah dasar. Melalui pembelajaran ini, siswa diajarkan untuk menghargai keberagaman budaya, agama, suku, dan ras yang ada di masyarakat. Pengenalan nilai-nilai demokrasi dan pluralisme membantu siswa mengembangkan empati dan pemahaman terhadap orang lain, menghindari sikap diskriminatif, serta memupuk kebiasaan berinteraksi secara damai. Hal ini menjadi langkah penting dalam mencegah munculnya sikap radikal di kalangan generasi muda.Penanaman sikap toleransi pada siswa sekolah dasar sangat penting karena pada usia ini, anak-anak mulai mengembangkan pandangan dan sikap terhadap dunia di sekitar mereka. Pendidikan yang mengajarkan toleransi akan membentuk dasar karakter mereka dalam berinteraksi dengan orang lain di masa depan. Sikap toleransi yang ditanamkan di sekolah dasar dapat membantu mengurangi konflik antar individu atau kelompok, mencegah munculnya sikap intoleran, serta menanamkan pemahaman bahwa perbedaan adalah kekuatan, bukan ancaman. Dengan adanya pendidikan toleransi, siswa diharapkan mampu menghargai hak orang lain, baik dalam beragama, berbudaya, maupun berpendapat.Penanaman sikap toleransi pada siswa sekolah dasar dapat dilakukan melalui berbagai metode yang melibatkan pengalaman langsung. Salah satunya adalah dengan menerapkan kegiatan kelompok yang melibatkan siswa dari berbagai latar belakang, sehingga mereka dapat belajar untuk saling menghargai perbedaan. Selain itu, pengajaran tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang mengutamakan persatuan dalam keberagaman dapat dijadikan contoh dalam memperkenalkan pentingnya toleransi. Program pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, seperti mengajarkan tentang pentingnya kerjasama,saling menghormati, dan keadilan sosial, juga dapat memperkuat nilai-nilai toleransi di kalangan siswa. Aktivitas ekstrakurikuler yang melibatkan budaya dan agama juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan sikap saling menghargai antar sesama. Dengan pendekatan yang tepat, penanaman sikap toleransi pada siswa sekolah dasar dapat memberikan fondasi yang kuat bagi mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang menghargai perbedaan, menghindari radikalisasi, dan siap menjaga keharmonisan di masyarakat.Pendidikan kewarganegaraan memainkan peran penting dalam membentuk karakter warga negara yang toleran, bertanggung jawab, dan menghargai keberagaman, terutama untuk mencegah radikalisasi ideologi yang dapat merusak keharmonisan sosial. Melalui pendidikanini, nilai-nilai Pancasila, demokrasi, dan pluralisme diajarkan untuk menumbuhkan sikap saling menghormati, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan sejak dini. Penanaman sikap toleransi pada siswa, khususnya di sekolah dasar, memberikan dasar yang kokoh bagi generasi muda untuk hidup berdampingan dalam masyarakat yang majemuk, sehingga dapat menghindari pemikiran ekstremis dan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang damai, inklusif, dan harmonis.

Yuliani, M. (2018). Meningkatkan Toleransi Melalui Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah

Sutrisno, D. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Sarana Membangun Toleransi dalam Masyarakat Pluralistik.

Baker, C., & Haggerty, K. (2018). The Role of Education in Countering Violent Extremism: 

Insights from Global Practice. Journal of Peace Education, 15(1), 13-27.

Jumriani, I. (2021). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Menangkal Radikalisasi dalam 

Masyarakat Indonesia. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 14(2), 56-67.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun