Mohon tunggu...
Lewa Karma
Lewa Karma Mohon Tunggu... -

wong bali, asli Lombok

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemerintah Cemen, Kedaulatan Tergadai...

7 Februari 2014   22:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:03 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagaimana mungkin negara kita yang besar dan kayareya ini tiba-tiba menjadi negara pengiba dan pengemis atas kedaulatan berbangsa? betapa ruginya para pejuang kita dulu andai kita gagal mempertahankan dan merawatnya dengan baik. Pergantian kekuasaan dan rezim setelah orde reformasi ini benar-benar mencabut budaya berdaulat sebagai bangsa. babak baru neo-imprialisme barat terhadap RI benar-benar terjadi. Konspirasi, Korupsi, krisis ekonomi, konflik/isu SARA dan rasis, terorisme, disintegrasi, isu laten PKI, bencana alam silih berganti mendera negeri kita dan tampaknya pemerintah seakan terhibur oleh eforia sosial dan alam itu.

betapa sedihnya hati ini melihat angka kemiskinan dan pengangguran terus bertambah, program BLT yg kini menjadi BLS, BSM, JKN, Raskin semua tidak berdampak pada penuntasan rakyat miskin. Eksploitasi TKI dan rendahnya konstruksi hukum juga turut mewarnai eskalasi nasional dan bahkan menjadi konsumsi informasi setiap hari.

Tiap hari kita di "bodohi" dan di "bohongi" oleh berita basi dan tak transparan atas masalah bangsa ini. Pemerintah RI keliatannya makin cemen...bangsa dimanaj bagaikan toko klontong, karena yang di jual adalah barang bekas murahan dan tidak lagi sehat untuk di pakai..Kita tak mampu menghadapi gerusan modernisasi dan perubahan politik serta ekonomi global. Kasus "maling politik" dan "maling hukum" di Indonesia telah menjadi budaya akut yang memiriskan hati. dan yang lebih menyedihkan lagi adalah kala kita di gertak tetangga juga keliatan tak berani membalas apapun, meski hanya dengan kata-kata...Kita terlalu pemaaf dan sabar, mengapa demikian?

tampaknya para pemimpin kita sudah dipegang  "alat kelaminnya" oleh asing dan tak kuasa melawan kehendak mereka, kebijakan internal dalam negeri sudah dibonsai sedemikian rupa, maka tersisalah sebagi kecil negarawan yang ideologis dan terlalu besar para pecundang pengecut yang menjadi babu asing. Akhirnya kita jadi tamu di negeri sendiri, karena semua lini sudah dikuasai oleh asing. lantas apa yng bisa diharapkan lagi???

Sekarang ini saja pemerintah bagaikan tak berkutik lawan Australia. perhatikanlah begitu banyak kasus yang telah terjadi, tetapi kita hanya sabar dan diam.
1) Aksi masuk batas wilayah laut/perairan Indonesia oleh pasukan AL Ausie berkali,..tapi tidak pernah di tembak, dalihnya macam2..TNI-AL dan presiden "tak bergeming"
2) Aksi penyadapan yg juga heboh, PM dan pejabat Ausie Kanguru ogah mhn maaf dan pemerintah RI hanya menarik Dubes, gak putus hubungan dan RI
3) Wiranto hampir mau ditangkap di Ausie dgn dalih hanya pelanggran HAM di Timor duluuuuuuuuuuu
4) Kasus Imigran Gelap,..Ausie memakai jalur laut Indo utk selundupkan Imigran Timteng dan Afrika, karena mereka punya kepentingan politik di bawah pengawasan dan kerjasama CIA dan Mossad, tpi RI tak bergeming "pura-pura bongol"
5) Kasus Corby, campur tangan Ausie keliatan banget, dan RI bgitu nunut mengikuti permintaan keturunan Anglo Saxon utk meringankan hukuman Corby..skrg bebas bersyarat,...gampang amat..harusnya di bunuh saja
6) kasus ketegangan di Papua, ditengarai Ausie juga andil karena menyebarkan banyak mata-mata, propagandis dan dalih misi agama/sosial...RI juga diam.

La, kapan kita menjadi berdaulat....
Sama orang Kanguru aja, masa RI gak berani?
Sama Singapore negeri se-upil juga masa gak berani?
Sama malaysia yang pernah di ganyang Bung Karno juga gak berani..trus buat apa beli Alutsista dan didik Kopassus, Marinir,raider,..Brimob, dll..betapa ruginya negara mengeluarjan Remunerasi aklo gak di coba untuk "perang"...hitung2 latihan aja....

Hanya karena alasan politik devisa dan hutang piutang negara yg besar, maka pemerintah RI jd cemen..inilah akibanya kalo kita gak berdaulat dan selalu hutang pd tetangga...kapan kita akan merdeka???

sebentar lagi kita Pemilu, apa yg bisa diharapkan dan apakha produknya juga bebas intervensi asing? atau mereka sebenarnya sudah melacurkan diri duluan, sehingga melicinkan posisi mereka menuju kekuasaan..waduh negeri ku sayang,..pa yg bisa ku perbuat untukmu? agar mereka yang menjadi babu asing tak lagi bercokol di atas pundakmu yang suci?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun